Mohon tunggu...
Isti Yogiswandani
Isti Yogiswandani Mohon Tunggu... Ibu rumah tangga - Penulis buku Kidung Lereng Wilis(novel) dan Cowok Idola (Kumpulan cerpen remaja)

Peringkat 3 dari 4.718.154 kompasianer, tahun 2023. Suka traveling, dan kuliner.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Seicip Rasa dalam Tahu Tepo Pedas

16 November 2022   08:44 Diperbarui: 16 November 2022   09:49 573
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Makan di resto alam (koleksi Isti Yogiswandani) 

Dengan bumbu minimalis cabe rawit dan bawang putih yang diuleg, disiram air gula merah dan kecap menghasilkan bumbu yang pas untuk membumbui potongan tahu, irisan kol, dan tauge ditambah potongan tepo. 

Terakhir diberi kacang tanah goreng dan irisan daun bawang pre. 

"Sini, pancingmu kukasih umpan! " Kuraih mata kailmu dan kuberi umpan cacing. 

Kail untuk memancing belut ini relatif sangat sederhana. Hanya berupa mata kail, yang diberi tali senar yang dipilin panjang. 

Cara memancingnya, mata kail dimasukkan lobang sarang belut, kemudian tali senarnya dipilin-pilin  sambil didorong masuk ke lobang belut. 

Jika lobang itu ada belutnya, maka umpan akan disambar dan talinya terliat melesak ke dalam karena ditarik sang belut. 

Jika dirasa umpan telah dimakan, tahan kail dengan memegang erat tali senar, jgn sampai kendor, maka mata kail akan nyangkut di mulut belut. 

Kutahan pancingku perlahan. Ketika kurasa sudah nyangkut di mulut belut, langsung kutarik dengan sedikit kusentak. 

"Horeee..!!! Seekor pelus menggelantung di kailku. Segera kutangkap dan kupencet kepalanya agar tidak terlalu licin seperti bagian tubuh yang lain. 

" Ularrr...! " Kamu tersentak kaget dan berlari di atas pematang. Apesnya keseimbangan tubuhmu  hilang, dan kamu sukses jatuh ke sawah, sehingga tubuhmu terbenam. 

Aku tertawa, tapi kamu merajuk dan pergi dariku pulang tanpa pamit. Kata maafku tak kamu hiraukan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun