Sopo sing kuat nandhang kahanan
Sopo seng ora kroso kelangan
Ditinggal pas sayang sayange
Pas lagi jeru jerune, koe milih dalan liyane
Sopo sing kuat ditinggal lungo
(Dalan Liyane, Hendra Kumbara 2019)Â
Lagu melow itu ternyata tetap asyik mengiringi para pesenam yang asyik menggerakkan tubuh mencari kebugaran.Â
Hak e.. Hak e.. Eaaa..Â
Tiba-tiba sound system mati. Ternyata arus njeglek karena daya tak kuat. Pembenahanpun dilakukan.Â
Hari ini, Tempat wisata Papringan Kalikerto punya gawe. Setelah sekian lama dilanda badai pandemi, kini Wisata Pasar Papringan Kalikerto yang berlokasi di Desa Singgahan, Kecamatan Kebonsari, Kabupaten Madiun ini bangkit lebih cepat, dan pulih lebih kuat untuk menuju Desa Berdaya.Â
Sebelum peresmian sebagai desa berdaya untuk 5 hari ke depan, hari ini pasar Papringan Kalikerto mengadakan acara yang menarik.Â
Ada senam bersama, pembagian 1000 nasi pecel gratis, potong rambut gratis, pemeriksaan kesehatan gratis dan panggung dangdut yang semarak.Â
Memasuki lokasi, suami saya memarkir motor.Â
"Ini, Pak. Kupon pembagian sarapan nasi pecel gratis,sama uang parkirnya 3 ribu, "
" Terima kasih ya, Pak" Kuterima kupon dan kubayar uang parkir.Â
Menapaki gerbang tempat wisata Pasar Papringan Kalikerto, suasana mulai ramai. Di sebelah kanan ada banyak tanaman jambu madu deli yang berbuah lebat. Sayangnya banyak yang rontok. Tapi tetap saja buahnya menggiurkan. Mungkin ke depannya, kebun jambu ini bisa dijadikan tempat wisata agro mini.Â
Ada yang baru di sini. Sekian lama saya tak pernah dolan ke sini, ternyata telah dibangun kolam renang untuk anak-anak.Â
Taman wisata ini semakin menarik dan bersih.Â
Dari kolam renang kami menuju lapak-lapak penjual nasi pecel gratis. Maklum sudah lapar pengin sarapan, terutama suamiku. Soalnya dari pagi belum sarapan. Ssttt... Kalau aku sih sudah sarapan. Kalau suamiku belum, soalnya penasaran sama nasi pecel gratis. Betulan apa tidak. Kalau aku sih percaya dan Insyaallah kebagian, soalnya 1000 itu bukan jumlah yang sedikit.Â
Lapak-lapak penjual nasi pecel gratis ada tulisannya 100 nasi pecel, dan 200 nasi pecel. Menunjukkan ketersediaan jumlah nasi pecel yang dibagikan gratis.Â
Nasi pecelnya enak, dengan sayur kenikir, ketimun, kemangi dan lamtoro. Berlauk krupuk puli atau krupuk lempeng khas Madiun terasa pas dan nikmat. Porsinya kecil, tapi pas untuk porsi suamiku, dan porsiku yang habis sarapan, hihihi...Â
"Nasinya tambahin, " Kata Ibu yang duduk di sebelahku.Â
Penjualnya hanya tersenyum. Tentunya porsinya sudah ditakar, tidak bisa by request, nanti yang lain tidak kebagian.Â
Tapi jangan khawatir, kalau kurang bisa beli sendiri kok, hehehe...Â
Terima kasih Taman Wisata Papringan Kalikerto, nasi pecelnya enak dan Madiun banget..Â
Setelah kenyang, aku dan suamiku kembali berkeliling. Sempat membeli rempeyek dan buah mangga. Ketemu makanan tradisional juga, nagasari dan kue kacamata. Sama-sama di tengahnya diberi pisang, tapi yang satu berasal dari tepung beras, satunya dari singkong.Â
Ada juga bursa bonsai yang menarik. Harganya dari ratusan ribu untuk yang masih kecil dan baru. Sedang yang sudah besar dan berbatang besar berharga jutaan hingga puluhan juta.Â
Sementara suara musik semakin menghentak dan senam masih berlangsung yang dihadiri dan diikuti Bapak Wakil Bupati.Â
Senam bersama ini dilaksanakan sampai siang. Sedang di antaranya juga diselipi senam tari jathilan anak-anak dari grup tari jathil ponorogo. Tari jathilan ini menggambarkan aktivitas prajurit wanita yang bertempur saat menghadapi musuh yang memasuki tlatah ponorogo maupun Madiun.Â
Selain acara yang diadakan fakultatif, di Taman Wisata Pasar Papringan Kalikerto, ada juga wahana yang ramah anak, seperti ayunan dan prosotan.Â
Ada juga kuda yang disewakan dengan tarif 20 ribu/ 25 ribu sekali putaran mengelilingi Taman Wisata Pasar Papringan Kalikerto.Â
Yang biasanya rutin ada selama air sungai penuh ada juga persewaan naik perahu pulang pergi dari dermaga Kali Kerto menyusuri sungai Kalikerto, kemudian berbalik ke arah berlawanan dan baru kembali ke dermaga.Â
Acara yang tak kalah menarik dan diminati banyak orang, khususnya ibu-ibuÂ
adalah pemeriksaan kesehatan gratis.Â
"Asam urat, kolesterolku tinggi, " Kata Sang Ibu yang habis diperiksa.Â
"Kemarin kebanyakan makan pete. Padahal di rumah masih banyak. Tadi mau beli lagi nggak jadi. Bisa-bisa tubuhku rasanya nggak karuan,"Â sambungnya lagi.Â
"Kalau periksa malah penyakitnya jadi muncul semua, " Kata Bapak-bapak yang diajak bicara.Â
Aku sih no komen. Cukup tersenyum. Nanti bisa diprotes nakes kalau aku ikut bicara, hihihi...Â
Acara yang juga menarik dan langsung dicoba oleh suamiku adalah potong rambut gratis, alias bercukur.Â
Senang dia, dapat sarapan gratis dan bisa cukur gratis. Entah apa yang diobrolkan dengan tukang cukur yang memangkas gratis rambut nya, hehehe...Â
Waktu sudah menunjukkan pukul 10.00 wib. Kurang lebih sudah 2,5 jam aku di sini. Saatnya pulang. Ada beberapa Pe er yang harus kugarap.Â
Saatnya pulang. Pengunjung semakin ramai. Mungkin ini efek dari pemanfaatan media sosial dan dunia digital yang semakin merata.Â
Informasi begitu mudah dibagikan dalam wilayah tak terbatas. Menembus dari kota sampai ke pelosok desa.Â
Meski mengangkat produk lokal dan budaya tradisional, tapi tetap didukung dunia digital.Â
Taman Wisata Kalikerto semakin maju dan pulih lebih kuat dengan pemberdayaan UMKM dan masyarakat sekitar.Â
Membantu memperkuat perekonomian Nasional dan dunia dengan bertransformasi menjadi Desa Berdaya.Â
Hari Senin malam, 21 November 2022 akan diadakan pertunjukan wayang kulit di pendopo Desa Singgahan, dan 5 hari lagi ada acara peresmian Desa Singgahan menjadi Desa Berdaya.Â
Terimakasih.Â
Semoga bermanfaat.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H