"Momong anaknya, Pak. Baru 3 tahun. Rewel, nangis terus, tidak mau ditinggal. Biasanya sama ibunya, "
"Oh, kan enak jualan soto, Pak! " Tanya suamiku nyinyir.Â
"Mencari duit gede, " Kata pembeli lain yang duduk di meja sebelah. Pak Kemal, penjual soto hanya tertawa, sambil terus membungkus pesanan soto.Â
"Kok banyak sekali yang dibungkus,Pak?"Tanya suamiku.Â
" Ini mau dijual lagi, Pak! "
"Iya, dulu cuma bawa 2 bungkus, ternyata banyak yang suka, sampai sekarang sudah jadi 10 bungkus, sudah banyak yang pesan! " Penjual sayur keliling yang memesan soto menjelaskan.Â
"Owh, layak. Jam 10.00 biasanya sudah habis, " Seloroh suamiku. Soto Lamongan ini memang biasanya jam 10 sudah habis, sejak mangkal jam 06.00 di dekat perempatan. Ada ruang seukuran 3x3 meter persegi dengan 3 bangku dan meja berbentuk U.Â
"Uritannya ada, Pak? " Tambahkan buat saya, ya Pak! " Kata suamiku.Â
Pak Kemal menyiapkan pesanan.Â
"Nasinya sedikit saja, dikurangi, Pak! " Suamiku mendekati penjual soto.Â
"Sambalnya mana ini? " Suamiku berteriak lagi.Â