Tentu saja yang menjadi akar permasalahan penting tidaknya PR adalah tujuan dari pembelajaran.Â
Terkadang PR justru mendekatkan anak dan orang tua.Â
Bersama-sama mengerjakan PR membuat keakraban terjalin antara anak dan orang tua.Â
Meski justru ada orang tua yang jengkel jika ada anak yang bertanya tentang PRnya.Â
Seperti saat anak-anak duduk di MI dan mendapat PR hafalan surat-surat pendek, saya bisa membantu dengan menyimak hafalannya.Â
Kalau dihapuskannya PR sebagai alasan untuk lebih mendekatkan orang tua dan anak, sepertinya kurang tepat.Â
Justru dengan adanya PR akan terjalin kedekatan antara orang tua dan anak.Â
PR juga bisa menuntun anak untuk mempersiapkan pembelajaran.Â
Sebaiknya PR yang diberikan :
1. Tidak terlalu banyak. Cukup sesuai tujuan pembelajaran.Â
2. PR bisa berupa pritest untuk mempersiapkan anak menerima pembelajaran.Â