Gemercik itu mengirim nada gending
Alunan bayu merangkul rindu
Menyampaikan pesan alam yang galau
Ranting-ranting meliuk mendesau
Pancaran surya mengumbar silau
Alam bernyanyi, menari dalam lambaian hakiki.Â
Hati lepas, bebas mengembara.Â
Menapaki setiap lekuk kehampaan.Â
Pelan-pelan meninggalkan kemelekatan.Â
Dengarlah
Keheningan itu bersuara
Tentang celoteh tirta yang dibekap
Tentang maruta yang sesak berhembus
Dan toksik yang meracuni  alam
Rangkullah
Jangan sampai tirta wening mengamuk
Sepoi bayu menjadi beliung
Dan bagaskara memperliatkan taringnya
Jalin persahabatan dengan alam.Â
Alam menyediakan obat dan penyembuh
Bagi diri yang sadar kesehatan jiwa
Menikmati, bersahabat dan bersatu
dengan alam
Membuat jiwa ini nyaman dan tentram.Â
Brumbun, Wungu, Madiun.Â
Tertulis saat di  Brumbun. Embrio Desa Wisata dalam Geliat Keterbatasan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H