Diawali kasus penembakan polisi oleh Inspektur jendral polisi FS, kesalahan prosedur pengamanan di stadion Kanjuruhan, dan yang paling hot adalah kasus penggelapan dan penjualan barang bukti narkoba seberat 5 kilogram.Â
"Luar biasa, komentar saya.Â
" Hehehe...sudah biasa! "Â
Balas Pak Efwe saat saya berkomentar pada artikelnya yang bertajuk  : Irjen Pol Teddy Minahasa Kapolda Jatim, Dikabarkan Ditangkap Karena Kasus Narkoba, Quo Vadis Kepolisian Indonesia?
Institusi polri memang sedang dibersihkan, sesuai dengan slogan presisi polri, agar setiap anggota Polri mampu melaksanakan tugasnya secara cepat dan tepat, responsif, humanis, transparan, bertanggung jawab, serta berkeadilan.
Ada yang bilang sedang dilakukan Clear cache.Â
Berawal dari Tragedi Kanjuruhan, terjadi mutasi di tubuh Polri, yaitu pergantian Kapolda. Ada yang menganggap hal itu adalah pergantian rutin atau rotasi biasa, tapi banyak pula yang menghubungkan dengan Tragedi Kanjuruhan.Â
Sedang kronologi penetapan Irjen Teddy Minahasa adalah sebagai berikut :
1. Diawali laporan masyarakat tentang peredaran narkoba, telah diamankan 3 masyarakat sipil.Â
2. Setelah dilakukan pengembangan ternyata melibatkan anggota polisi berpangkat Bripka dan anggota polisi Kompol untuk jabatan kapolsek.Â
3. Pengembangan kasus dilanjutkan hingga didapatkan informasi kepada seorang pengedar dan personel polisi berpangkat AKBP mantan Kapolres Bukittinggi.