Mohon tunggu...
Isti Yogiswandani
Isti Yogiswandani Mohon Tunggu... Ibu rumah tangga - Penulis buku Kidung Lereng Wilis(novel) dan Cowok Idola (Kumpulan cerpen remaja)

Peringkat 3 dari 4.718.154 kompasianer, tahun 2023. Suka traveling, dan kuliner.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kesurupan dalam Tinjauan Medis adalah Gangguan Mental?

12 Oktober 2022   11:24 Diperbarui: 12 Oktober 2022   11:56 1167
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Suara musik dolalak menghentak. Seorang penari dolalak menari atraktif dan energik. Melenggak lenggok dan terkadang bergerak tak beraturan.

 Kemudian penari lain beristirahat dan mempersilakan penari yang diduga kerasukan untuk menguasai panggung sepenuhnya. 

Dalam pertunjukan dolalak waktu saya kecil, orang yang pernah mengalami trance atau kesurupan, biasanya akan mudah mengalami kembali di lain waktu. 

Ada cerita, tetangga saya, pemain dolalak, atau biasa disebut jidur, yang biasa kesurupan. Saat dia pulang dari sawah dan mendengar suara musik dolalak, langsung menuju lokasi pertunjukan sambil menari-nari tak terkendali. 

Dia mengalami kesurupan. 

Kasus seperti ini bisa dijelaskan secara medis. 

Di lain waktu dan tempat, diberitakan di sebuah sekolah mengalami kesurupan massal. Puluhan siswa menjerit-jerit bersamaan. 

Sementara dalam tayangan misteri di televisi, beberapa tahun lalu sempat viral tayangan orang yang kesurupan jin penunggu tempat yang dipergunakan shooting acara. 

Menggeliat-geliat seperti seekor ular, atau mengaum seperti macan. 

Belum lama ini,seperti diberitakan detikjatim, seorang wanita di Jawa timur, bernama Ismaiyatun Hasanah merayap naik pohon mangga  lalu berjalan dari satu atap ke atap rumah warga sambil tertawa dan berjoged. Menurut warga, Ismaiyatun kesurupan jin.

Fenomena kesurupan ini biasanya dianggap kemasukan jin. Raganya dianggap telah dikuasai oleh jin. Sehingga untuk menyembuhkannya biasanya dipanggilkan orang pintar, dukun, kyai, atau paranormal. 

Kesurupan tidak bisa lepas dari unsur mistis dan keramat serta gangguan makhluk halus. 

Tapi, bagaimana fenomena kesurupan ini ditinjau dari segi kejiwaan? 

Kesurupan adalah gejala gangguan jiwa yang disebut folie a deux, yaitu gejala gangguan jiwa pada seseorang yang biasanya diikuti orang lain. Mereka kehilangan kepribadian yang asli. Dan memunculkan  kepribadian yang lain.

Kesurupan, atau biasa dikenal sebagai Possession trance disorder (PTD) atau dissociative trance disorder (DTD) termasuk ke dalam kategori gangguan disosiatif, yakni kategori gangguan mental yang ditandai dengan hilangnya sebagian atau seluruh integrasi dari :

-pikiran, 

-memori,

- identitas diri,

- kontrol gerakan tubuh, 

-serta lingkungan sekitar.

Kesurupan juga bisa dipandang dari sisi neurosains.

 Dokter spesialis bedah saraf, Ryu Hasan mengatakan,

Kesurupan sepenuhnya adalah akibat dari aktivitas otak yang menyangkut emosi, memori, dan motorik.

Ryu juga mengatakan, otak seseorang yang mengalami kesurupan sedang mengalami 'kebanjiran' oksitosin dan dopamin. Otak akan merasa sensasi 'ramai' dan segala macam emosi.

 Namun, dopamin sendiri akan memberikan rasa tenang pada otak sehingga orang yang telah kesurupan akan merasa rileks.

Dalam dunia medis, kesurupan juga di anggap sebagai gejala Histeria.

Gejala histeria ini membuat penderitanya mengalami sejumlah gejala psikologis seperti :

-kebutaan, 

-kehilangan sensasi, 

-halusinasi,

- sugestibilitas, 

-dan perilaku yang sangat emosional. 

Fenomena kesurupan tidak bisa disamakan dengan skizofrenia dan sebagainya karena hanya bersifat sesaat.

Dalam fenomena kesurupan ini dapat dirangkum beberapa fakta, yaitu :

1. Orang yang hidup di lingkungan mistis dan mempercayai kesurupan, akan lebih mudah mengalami kesurupan. 

Seperti peristiwa-peristiwa di atas terjadi, karena masyarakatnya mempercayai adanya fenomena kesurupan. Sedang secara medis, kesurupan merupakan gangguan mental. 

2. Kesurupan pada dasarnya adalah proses neuropsikologis. Artinya adalah aktivitas otak yang menghasilkan sifat mental dan motorik yang berbeda dari dirinya sendiri.

Itulah sebabnya orang yang mengalami kesurupan akan berperilaku berbeda dari sifat mental yang biasa melekat dalam dirinya.

3. Kesurupan ini bisa menimbulkan ketagihan,  sebab otak seseorang yang mengalami kesurupan akan merasakan kenyamanan dan ketenangan karena membanjirnya hormon dopamin yang membuat penderitanya ingin mengulang dan merasa ketagihan.

Hal ini mempengaruhi otak untuk mengulang rasa rileks yang diakibatkan  membanjirnya dopamin. Sehingga orang yang dalam kondisi kelelahan atau mengalami tekanan berat, akan mengalami kesurupan. Seperti siswa yang kesurupan, bisa jadi menanggung beban mental yang berat saat akan menghadapi ujian akhir. 

Kemungkinan banjirnya dopamin inilah yang membuat penderita kesurupan akan tertawa-tawa sendiri seperti kasus Ismaiyatun. 

4. Pada saat kesurupan, otak akan merekam memori, mengulangnya dalam diri seseorang, dan berubah menjadi sifat mental dan motorik yang berbeda dari keadaan orang tersebut pada keadaan normal.

Hal ini terjadi pada orang kesurupan yang menggeliat-geliat seperti ular  atau mengaum seperti macan. 

Dia merasa dirinya menjadi ular, sehingga sesuai memori yang tersimpan dalam memorinya, dia akan menggeliat-geliat seperti ular, dan akan mengaum seperti macan kalau dia merasa dirinya adalah macan karena dia mempunyai sifat mental yang berbeda saat dia menjadi manusia normal. 

Namun kesurupan juga berhubungan dengan memori. Jika orang yang kesurupan belum pernah tahu ada orang kesurupan bertingkah laku seperti gajah, maka saat kesurupan dia tidak akan menirukan perilaku gajah. 

5. Orang yang kesurupan ingin mendapat perhatian dan bisa menular. 

Inilah alasan kenapa orang yang kesurupan cenderung mencari tempat yang ramai agar mendapat perhatian. Kesurupan tidak terjadi pada orang yang sendirian. 

Dengan mengalami kesurupan ini, orang akan merasa mendapatkan perhatian dalam keramaian, sekaligus merasakan kenyamanan dan rasa rileks dengan membanjirnya hormon dopamin. 

Kesurupan dalam keramaian juga menular, karena alam bawah sadar orang lain di sekitarnya juga menyadari, kalau dia juga akan mendapat perhatian. 

Selain itu jika dalam lingkungan itu telah dikenal konsep kesurupan, maka kesurupan akan lebih mudah menular. 

Orang yang mengalami kesurupan biasanya akan mengalami :

1. Kehilangan identitas pribadi.

2. Kesulitan membedakan kenyataan dari fantasi pada saat kesurupan.

3. Kehilangan memori/ingatan.

Terima kasih 

Semoga bermanfaat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun