Paling tidak, apa yang saya lakukan, bukan kebiasaan saya. Dan saya menjadi pribadi asing untuk orang lain.Â
Terkadang mungkin apa yang saya katakan, tidak nyambung, dan membingungkan bagi lawan bicara, karena apa yang saya " lihat" dan rasakan, berbeda dengan orang lain.Â
Ada banyak anggapan dari teman-teman yang mengetahui kondisi saya. Dan ada yang menganalisis :
1. Kemungkinan saya mengidap diabetes dan mengalami halusinasi. Tapi faktanya, saat itu gula darah saya sangat normal.Â
2. Ada yang menganggap saya mengalami sindroma kepribadian ganda, sehingga sering merasa menjadi "orang lain". Tapi kenyataannya saya masih sadar, siapa diri saya.Â
3. Saya mengalami depresi karena tidak kuat menghadapi permasalahan/tekanan yang dihadapi. Bisa jadi. Eh....Â
4. Biasanya ada garis keturunan gangguan jiwa. Tp kenyataannya silsilah keluarga saya normal semua.Â
Bingung menceritakannya, tapi saya akan mengunggah artikel yang saya tulis saat saya dalam keadaan" Gila".
Konyolnya, artikel ini saya kirimkan ke harian Kompas, dengan nama samaran Uni RH. May, yang saya sendiri lupa maksudnya apa ( biasanya saya memakai nama yang bermakna. Tapi entah kenapa saya memakai nama itu, saya sudah lupa).Mungkin Uni ramai, suara bising.Â
Beruntung artikel ini tersimpan dalam lampiran email saya yang belum terhapus, tertanggal 3 November 2010. Sekaligus mengingatkan saya, di tahun itulah saya mengalami "gangguan kesehatan jiwa"meski tak tampak.Â