Rute untuk mencapai Sendang Lawe ini, melewati taman Wisata Rekso Wilis yang pernah saya ulas. Saat pulang dari Sendang Lawe menjelang maghrib Taman Wisata ini terlihat semarak dan indah dengan lampu-lampu yang berpendar cantik dan deretan penjual jajanan yang lumayan rami di malam minggu kemarin.Â
Berhubung tujuan kami Sendang Lawe, kami tetap melaju tanpa mampir. Sedang saat pulangnya sudah disambut adzan maghrib, sehingga kami harus bergegas agar bisa menunaikan shalat maghrib berjama'ah di masjid terdekat yang bisa dijangkau.Â
Perjalanan ke Sendang Lawe cukup jauh. Tapi keindahan pemandangan di sepanjang perjalanan cukup menarik, sehingga bisa menjadi hiburan tersendiri.Â
Sampai di hutan jati dan mahoni kami berhenti. Suamiku mempelajari kondisi hutan yang mungkin bisa dipergunakan sebagai bahan pembelajaran keragaman hayati (kehati). Tapi sepertinya banyak vegetasi yang mati karena sepertinya habis terjadi kebakaran, atau sengaja dibakar.Â
Suamiku lupa jalan ke Sendang Lawe, sehingga berhenti sejenak untuk bertanya pada seorang lelaki yang berada di situ. Entah mencari rumput, atau sedang menuju ke ladangnya.Â
Ternyata jalannya sudah terlewat, sehingga kami harus berbalik, kemudian berbelok.Â
Menyusuri jalan setapak yang halus cukup nyaman. Beruntung kondisi jalan kering, kalau hujan katanya agak licin.Â
Eh... Kok jalan buntu?Â
"Pak, jalan ke Sendang Lawe lewat sini? Kok buntu? "