P : Warung!!! "
Mungkin begitu lah yang terjadi jika bos dan bawahan sama-sama keras dan frontal. Tapi tidak demikian dengan Quiet Quitting (QQ) yang dibalas Quiet Firing (QF) .Â
Antara pekerja dan perusahaan saling acuh meski berada dalam hubungan kerjasama.Â
Dunia kerja adalah dunia kompleks meski kerja biasanya berhubungan dengan bidang spesialisasi.Â
Saya mungkin tidak akan membahas dunia kerja karena saya tidak pernah menjadi pekerja formal. Dunia saya adalah area domestik yang mungkin hanya dilirik sebelah mata oleh banyak orang meski tidak secara terang-terangan.Â
Saya takut dimarahi Pak Felix, kalau cuma mengulang literatur tanpa menyelami dan mengalami sendiri, apa yang saya tulis.Â
Tapi seperti biasanya, untuk membahas sesuatu, harus paham dulu arti /makna apa yang kita tulis agar terjadi kesamaan visi dalam membahas nya.Â
Quiet Quitting bagi gen Z adalah melakukan pekerjaan secukupnya sesuai kompensasi yang didapat, sedang Quiet Firing adalah respon perusahaan terhadap pekerja yang melakukan Quiet Quitting.Â
Sebenarnya, sejauh pekerja melakukan Quiet Quitting sesuai jobdesknya, sah-sah saja untuk menolak lembur atau bekerja di luar perjanjian. Pekerja tetap bertanggung jawab dengan pekerjaannya, tapi menolak pekerjaan di luar perjanjian yang ditandatangani. Tidak ada yang salah bukan?Â
Sebaliknya, perusahaan juga berhak menilai kinerja karyawan nya.Â
Kesenjangan perusahaan dan pekerja harusnya bisa diatasi dengan diskusi dan kompromi dalam melakukan tugas di perusahaan.Â