Merawat Cinta Abadi, Seperti Merawat Cintaku Padamu

Merawat Cinta abadi seperti merawat cintaku padamu. Apakah kamu juga begitu? Eaaa... 

Minggu pagi yang cerah. Biasanya hari minggu kami habiskan untuk keluar, sekedar jalan-jalan, piknik tipis-tipis, atau berwisata kuliner. 

Berhubung suamiku punya janji dengan mantan muridnya yang ingin berkunjung, , kami putuskan untuk di rumah saja. 

Baca juga: Haruskah Suami Istri Sehobi Biar Keluarga Harmonis?

Suamiku telaten menyiram dan menyiangi tanaman di halaman belakang, sementara aku menyapu dedaun yang berserakan, dari daun bambu yang mendominasi, salam, rambutan, jeruk nipis, belimbing wuluh, dan sampah dedaun yang lain. 

Berkebun adalah salah satu hobi suamiku. Mengakunya sih tangannya dingin. Tanaman-tanaman yang dirawatnya tumbuh sehat dan subur. 

Kalau aku? 

Tentu saja sangat mendukung. Aku juga hobi dan sangat menikmati keindahan bunga-bunga yang ditanam suamiku. 

Baca juga: Kuliner Ontong, Berkhasiat untuk Prostat dan Kesehatan

Bermacam bunga dan tanaman menghias halaman belakang. 

Baca juga: Mengenal 4 Jenis Anggrek dan Pemeliharaannya di RM Caping Gunung

Hari ini ada 3 tanaman yang membuat saya bahagia berlebih :

1. Tiga pohon pisang, pisang raja, pisang kepok, dan pisang ambon sedang berbuah, menunggu tua dan masak. Menyenangkan sekali kan? Masak hobi seperti itu tidak didukung? Sungguh t.e.r.l.a.l.u!!! 

Pisang-pisang yang tumbuh subur dan mulai berbuah di halaman belakang (dokpri by IYeeS) 

2. Sementara di halaman depan, nangka-nangka bergelantungan, bahkan ada beberapa yang hampir masak. Sementara dalam kondisi mulus, semoga begitu sampai masak. Sebab nangka ini jenis nangka berdaging tebal dengan nyamplung yang besar, rasanya manis dan jussi. Pokoknya maknyusss!!! 

Nangka yang tak pernah bohong, membalas kasih sayang orang yang merawatnya (dokpri by IYeeS) 

3. Tapi kali ini perhatianku tertuju pada bunga berwarna merah dengan daun coklat, dan ada jenis yang berdaun hijau. 

Bunga yang mempunyai nama asing Episcia cupreata, saat aku kecil, kukenal dengan nama "Cinta abadi".

Masih ingat, saat itu kami sedang mencari bunga-bunga untuk menghias halaman belakang. Aku suka bunga mawar. Jd kupilih berpot-pot mawar aneka warna. Bunganya indah, harganya murah. Kombinasi yang pas menurutku, hihihi.. 

" Dek, itu bunga apa? "

"Oh itu? Kalau aku sih, menyebutnya cinta abadi! "

"Iya  aku mau itu! " Kata suamiku, sambil mengambil beberapa pot, dan menatapku penuh arti. Mungkin dia meragukan cintaku, sehingga butuh kepastian dan kekuatan dengan mendapatkan bunga cinta abadi, hihihi.. 

Dulu cuma 2 pot. Sekarang banyaaakk.. (Dokpri by IYeeS) 

"Eits.. Satu saja. Dua gak papa. Satu yang daunnya coklat, satunya yang daunnya hijau. Itu nanti cepat tumbuh, berkembang dan banyak, " Kataku. 

Benar saja, bunga- bunga cinta abadi yang banyak dikenal sebagai  Episcia cupreata itu kini sudah tersebar ke  banyak pot. Ada yang ditaruh di trap-trap bambu tempat meletakkan pot, ada juga yang tergantung di gazebo. 

Episcia cupreata berdaun coklat, digantung di gazebo bambu halaman belakang (dokpri by IYeeS) 

  Episcia cupreata atau bunga cinta abadi ini sifatnya unik. Ada yang menyukai keteduhan, tempat terbuka, dan suka kelembaban. Namun begitu, penyiraman yang terlalu sering bisa menyebabkan pembusukan dan mati. 

Sebaliknya, sinar matahari langsung yang berlebih juga akan membuat tanaman kering dan mati. Mungkin sukanya di tempat yang sedang-sedang saja. 

Episcia ini mempunyai banyak jenis, dari bunga merah, oranye,pink, sampai putih. 

Episcia milik saya adalah episcia merah dengan daun hijau dan coklat. 

Untuk jenis ini, yang berdaun hijau lebih mudah dibudidayakan dan lebih cepat berkembang biak. 

Taksonomi

Menurut Wikipedia, Episcia cupreata adalah tanaman hias yang berasal dari genus episcia, tumbuhan berbunga ini berasal dari Afrika termasuk keluarga Gesneriaceae.

Divisi : Tracheophyta

Subdivisi : Spermatohytina

Klas : Lamiids

Ordo : Lamiales

Famili : Gesneriaceae

Genus : Episcia

Species :Episcia cupreata(Hanst 1865) 

Pisticia juga dimanfaatkan sebagai penutup permukaan tanah karena memiliki perakaran kuat. 

Perawatan 

Perawatan Episcia sangat mudah.

1. Penyiraman dengan memperhatikan kondisi kelembaban. 

2. Dilakukan pemupukan NPK dengan perbandingan sama. 

3. Satu sendok NPK dilarutkan dalam 6 liter air, dan disemprotkan ke tanaman. 

Episcia yang digantung untuk menghias gazebo (dokpri by IYeeS)