2. Sementara di halaman depan, nangka-nangka bergelantungan, bahkan ada beberapa yang hampir masak. Sementara dalam kondisi mulus, semoga begitu sampai masak. Sebab nangka ini jenis nangka berdaging tebal dengan nyamplung yang besar, rasanya manis dan jussi. Pokoknya maknyusss!!!Â
3. Tapi kali ini perhatianku tertuju pada bunga berwarna merah dengan daun coklat, dan ada jenis yang berdaun hijau.Â
Bunga yang mempunyai nama asing Episcia cupreata, saat aku kecil, kukenal dengan nama "Cinta abadi".
Masih ingat, saat itu kami sedang mencari bunga-bunga untuk menghias halaman belakang. Aku suka bunga mawar. Jd kupilih berpot-pot mawar aneka warna. Bunganya indah, harganya murah. Kombinasi yang pas menurutku, hihihi..Â
" Dek, itu bunga apa? "
"Oh itu? Kalau aku sih, menyebutnya cinta abadi! "
"Iya  aku mau itu! " Kata suamiku, sambil mengambil beberapa pot, dan menatapku penuh arti. Mungkin dia meragukan cintaku, sehingga butuh kepastian dan kekuatan dengan mendapatkan bunga cinta abadi, hihihi..Â
"Eits.. Satu saja. Dua gak papa. Satu yang daunnya coklat, satunya yang daunnya hijau. Itu nanti cepat tumbuh, berkembang dan banyak, " Kataku.Â