Sebenarnya menulis sehari lebih dari satu kali itu bukan kebiasaan saya.
 Saat ini saya sebenarnya sudah bersiap terbang ke alam mimpi.Â
Gara-gara suami saya baru pulang nyervis HP yang biasa dipakai untuk absen propinsi dan ditunggui sampai selesai, jadilah saya menunggu suami pulang.Â
Saat sudah pulang dan saya siap tidur, malah bawa oleh-oleh bakso. Yowes, dimakan dulu.Â
Sambil iseng membalas beberapa komen di artikel, tak sengaja terbaca tulisan Pak Felix berjudul "admin kompasiana yang sok tau" yang selalu sukses membuat saya ngakak, bahkan artikel serius sekalipun.Â
Pak Felix sepertinya lagi demo memprotes admin, artikel cintanya saat menunggu putrinya pulang naik kereta yang dilabeli "love", diganti label cerpen oleh admin. Padahal cerpen itu cenderung fiksi, bukan kisah nyata. Seperti nya admin tak percaya Pak Felix begitu mencintai putrinya, sehingga ekspresi cintanya dianggap khayalan dan dianggap cerpen. Pisss Pak, hahaha..Â
Yang lucu dan pas dengan cerita saya, tentang label AU yang menjadi kenyataan jika admin salah pencet tombol. Itu persis seperti pengalaman saya pada cerpen "Misteri sirup mawar". Kalau dalam pencarian, tertulis Hight Light. Bahkan Pak Rooy John sempat memberi selamat, HL. Membuat saya terheran-heran, label pilihan kok dibilang HL.Â
Tapi jika diklik untuk dibaca, yang tertulis pilihan,  meski di pencarian tertulis Hight Light. Rupanya itu jawabannya  admin salah pencet tombol. Hahaha...Â
Yang lucu lagi, kalau AU biasanya gambar ilustrasi diubah. Nah, artikel saya tentang kenaikan tarif listrik dengan ilustrasi utama gambar listrik penerangan pagar yang menyala, diganti foto meja resepsi dengan gambar stop kontak di atasnya.Â
" Listrik naik iya?? baru Tahu saya kabar ini Bu Isti,
kiran PLN nya kasih undian makan gratis...(komentar Pak Apollo)Â
Hahaha... Itu ilustrasi nya ditambahin dr kompasiana, yang punya saya ilustrasi pagar rumah dgn listrik menyala😀
Per 1 Juli naiknya Pak Apollo, untuk daya 3500 VA ke atas. Yg daya di bwh itu nggak naik.
Terima kasih...
(jawab saya)Â
Ada lagi artikel saya tentang ruang publik yang salah satu penjelasan nya bisa diakses gratis, jadi AU.Â
Lha gambar ilustrasi utamanya diganti tempat wisata kresek yang untuk masuk harus membayar tiket masuk. Jadi nggak nyambung dengan artikelnya tentang ruang publik yang bisa diakses gratis, hahaha..Â
Tapi saya tidak ingin protes, karena AU adalah hak prerogratif admin. Malah sejujurnya AU bagi saya adalah beban mental dan tekanan yang berat.Â
Jadi khawatir kalau sudah mendapat previlege, tapi jarang yang mau membaca. Berasa didukung admin, tapi dihakimi massa, hehehe..Â
Ah, sudahlah. Saya tidak ingin ghibah, cuma terprovokasi Pak Felix saja yang kadang-kadang membuat saya merasa sama-sama kenthir. Eh....Â
Luv u kompasiana. Karenamu duniaku menjadi lebih berwarna dan tidak membosankan. Bisa hunting bahan tulisan berasa wartawan (emoji lope lope )Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H