Mohon tunggu...
Isti Yogiswandani
Isti Yogiswandani Mohon Tunggu... Lainnya - Penulis buku Kidung Lereng Wilis(novel) dan Cowok Idola (Kumpulan cerpen remaja)

Suka traveling, dan kuliner.

Selanjutnya

Tutup

Hukum Pilihan

Polisi Tembak Polisi, di Mana Drama Ini Bermuara?

10 Agustus 2022   11:13 Diperbarui: 11 Agustus 2022   15:40 1071
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pastilah ada misteri besar dibalik kasus ini sehingga meminta tumbal terlibatnya puluhan anggota polri yang terlibat dalam kasus Brigadir J. Tentunya bukan sekedar masalah pribadi. 

Kini kasus ini sudah menjadi kasus besar yang melibatkan negara, bukan lagi kasus internal di tubuh polri. 

Tak salah jika kompasiana mengajak mengawal pengusutan Irjen FS sebagai tersangka dengan melempar topik "Kasus Brigadir J".

Butuh sentuhan penulis cerita misteri untuk dilibatkan dalam penyelesaian kasus ini, sehingga sebisa mungkin, semua diselamatkan, dengan akhir tak terduga yang memuaskan semua pihak. 

Butuh penulis skenario handal, bukan jiplakan atau Plagiasi yang bisa-bisa justru disamakan dengan film-film yang mengangkat kasus polisi, atau malah ceritanya kena blokir karena menjiplak ending film. Eh.... 

Terlepas dari rumitnya kasus ini yang perlahan-lahan terungkap, apresiasi tetap kita berikan terhadap kinerja Polri. 

1. Sudah memakamkan Brigadir J sebagaimana mestinya dengan penghormatan sebagai anggota polri, meski kasusnya belum terungkap. 

2. Sudah bergerak relatif cepat mengungkap kasus ini dengan adil, sehingga kini terkuak bahwa diduga telah terjadi konspirasi pembunuhan berencana dengan skenario untuk melenyapkan brigadir J yang diotaki Irjen FS, bersama RR, KM dan Bharada E yang sempat dijadikan tumbal sebelum kejanggalan kasus ini terungkap. 

3. Semoga motif kasus menghabisi Brigadir J ini segera terkuak.

 Meski Menkopolhukam Mahfud MD memberi chloe kalau motifnya sangat sensitif dan hanya boleh didengar oleh orang dewasa, tapi tidak bisa langsung dihubungkan terhadap pelecehan seksual terhadap PC. Motifnya masih menjadi misteri dan menimbulkan tanda tanya. 

Sebab hal orang dewasa sangat banyak, seperti memperoleh KTP, SIM, memperoleh hak pilih dan dipilih, dan lain-lain. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun