Sesuai dengan namanya, dawet ini menggunakan cendol berwarna hitam.Â
Tampilannya sangat menarik dan menggoda dengan cendol hitam, sirup gula merah, putih santan, tape ketan hijau dan kuningnya nangka.Â
Mas Agus Roy tinggal di Gresik, tempatnya  membuka usaha dengan label "Dawet Ramingkem".
Sedang dawet ireng di Purworejo, yang terkenal adalah Dawet Ireng Jembatan Butuh, Kecamatan Butuh.Â
Butuh adalah nama sebuah Kecamatan di Kabupaten Purworejo. Dawet Ireng ini mungkin terkenal karena keunikan dawet nya dan namanya yang disingkat.Â
Pada waktu saya kecil, ada dawet legend yang tidak seperti dawet biasanya.Â
Dawet ini dijual oleh seorang lelaki bernama Lek Girun, dengan memikul tempayan berisi dawet yang dijual ke sawah-sawah yang sedang panen.Â
Keunikan dawet ini, tidak memakai santan, hanya berupa cendol berwarna putih, dan nira asli yang dimasak sampai mendidih, kemudian didinginkan.Â
Dijual nya tanpa es. Rasanya istimewa dan berbeda. Tapi sayangnya dawet Lek Girun ini sudah nyaris punah karena tidak ada penerusnya.Â
Dawet ini saya dapati di dekat tempat tinggal saya. Kebetulan suami saya tadi membeli 2 bungkus dan dibawa pulang.Â