Mohon tunggu...
Isti Yogiswandani
Isti Yogiswandani Mohon Tunggu... Ibu rumah tangga - Penulis buku Kidung Lereng Wilis(novel) dan Cowok Idola (Kumpulan cerpen remaja)

Peringkat 3 dari 4.718.154 kompasianer, tahun 2023. Suka traveling, dan kuliner.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Indonesia Keluar dari AFF ke EAFF Apakah Bisa Jadi Solusi?

21 Juli 2022   11:46 Diperbarui: 21 Juli 2022   11:58 390
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Timnas Garuda U19 (Sumber : Instagram PSSI) 

"Menang dari banyak tim, gara-gara cuma seri 0-0 sama Thailand dan Vietnam, timnas Garuda jadi tersingkir. Menjengkelkan! 

Salah seorang teman melampiaskan kejengkelannya. 

"Bagaimana lagi, itu peraturan yang harus dipenuhi, " Jawabku. 

" Ya memang begitu sih peraturan nya, tapi yang tidak bisa diterima tuh sepak bola gajahnya Thailand sama Vietnam, "

Lanjutnya lagi, masih belum legawa dengan tertahannya langkah Indonesia karena terjegal aturan head to head. 

Seperti telah diketahui, hasil akhir laga Thailand kontra Vietnam pada kompetisi AFF yang telah berlalu sangat menentukan nasib Indonesia. 

Jika Laga itu berakhir seri, dengan minimal skor 1-1, maka kedua tim lah yang berhak maju ke semifinal bersama Malaysia dan Laos yang berada di grup B. 

Dan begitulah yang terjadi. Setelah skor 1-1, Vietnam dan Thailand seolah bermain tak serius. 

Hal ini tentu saja membuat Indonesia naik pitam karena akhirnya harus tersingkir dari kompetisi AFF, padahal sukses menaklukkan Myanmar 5-1.

Kekecewaan ini membuat Indonesia melayangkan protes ke AFF, meski akhirnya Thailand dan Vietnam justru tersungkur dipecundangi Malaysia dan Laos. 

Entah karma, atau karena sesungguhnya memang kualitas permainan dan mental pemain Thailand dan Vietnam buruk, yang jelas faktanya mereka telah terjungkal. 

Kenyataan ini sedikit menghibur para pecinta sepakbola bola tanah air dan PSSI meski tidak menyurutkan langkah untuk tetap menggugat adanya main mata antara Vietnam dan Thailand. 

Tapi seperti nya respon AFF tidak seperti yang diharapkan, sehingga timbul wacana untuk keluar dari AFF dan berpindah ke EAFF, untuk menunjukkan kekecewaan atas keputusan AFF yang tidak sesuai harapan. 

Apakah keluar dari AFF dan berpindah ke EAFF adalah keputusan bijak? 

EAFF atau East Asian Football Federation merupakan badan pengendali sepak bola internasional di wilayah Asia Timur.

EAFF mengadakan kompetisi setiap dua tahun sekali untuk menentukan juara dalam Federasi. 

EAFF antara lain beranggotakan : 

Hongkong, Jepang, Korea Utara, Korea Selatan, macau, Guam, China, China Taipeh, dll. 

Sebelumnya, mungkin perlu kepala dingin untuk mengurai benang kusut permasalahan yang terjadi dalam kompetisi AFF yang telah berlalu, sebelum memutuskan hengkang dari AFF dan berpindah ke EAFF. 

Mari kita bahas bersama :

1. Kembali ke akar permasalahan, apakah Indonesia tersingkir dari kompetisi karena aturan AFF yang tidak adil? 

Kalau mau jujur, jawabnya Tidak! 

Aturan head to head itu berlaku untuk semua negara. Hanya kebetulan saat itu Indonesia menduduki posisi 3 teratas di grup, maka harus mengikuti aturan head to head yang diberlakukan. 

Apakah Indonesia dirugikan? 

Ya! 

Tapi berada di posisi yang dirugikan itu juga buah dari hasil laga Indonesia yang menuai posisi seri dan tidak pernah memasukkan bola ke gawang lawan, sehingga kedudukan 0-0 saat melawan Thailand dan Vietnam. 

Jika diusut lebih dalam lagi, kasus ini disebabkan oleh prestasi U19 yang belum optimal. 

Jika Indonesia bisa memperoleh kemenangan dari laga-laga kontra Vietnam dan Thailand, pastilah Indonesia bisa terus melaju. 

Sampai di sini bisa ditarik kesimpulan, yang menjadi kunci dari kegagalan Indonesia melaju ke semifinal adalah masalah prestasi, bukan semata-mata dirugikan oleh aturan AFF.

2. Jika Indonesia pindah ke EAFF apakah prestasi Indonesia akan meningkat? 

Jawabnya : Belum tentu!

Jika belum tentu, maka pindah ke EAFF bukanlah solusi.

Daripada pindah ke EAFF yang membutuhkan banyak persiapan dan hal-hal yang harus dilakukan, maka yang pertama harus dibenahi adalah meningkatkan prestasi. 

Sedikit banyak, dalam kompetisi kemarin, ada banyak pemain yang mulai menunjukkan kemampuannya. 

Coach STY pun sudah bisa melihat, komposisi pemain yang bisa memberi warna dalam laga dan teracik menjadi tim yang solid yang bagaimana dan siapa saja. 

Siapa menggantikan siapa  dan siapa yang bisa dipasang untuk mempertajam manuver serangan, itu yang STY harus paham. 

Para garuda muda itu biasa membela klubnya masing-masing dan di pilih karena prestasinya yang menonjol. 

Bibit-bibit yang baik ini harus ditempatkan dalam posisi yang sesuai, dengan perlakuan maksimal, sehingga menghasilkan tim yang kuat dan solid. Bukan tim yang baperan dan mudah putus asa lalu membelot. 

Justru di sini perlu ditanamkan, kekalahan yang dialami karena kurang mampu bertahan dan melawan, bukan karena peraturan yang mau tidak mau harus dipatuhi. 

3. Dengan Prestasi Timnas saat ini, mampukah berbicara di Forum EAFF. 

Jangan sampai di EAFF Indonesia justru terpuruk karena prestasi yang buruk. 

Kembali ke soal prestasi. Jika Indonesia memang tim kuat yang patut diperhitungkan, di manapun Indonesia ikut kompetisi, Indonesia akan tetap berjaya. 

Tapi bila prestasi pas-pasan, ditunjang mental baperan dan selalu mencari kambing hitam akan kegagalan, prestasi timnas Garuda tidak akan berkembang. 

So, daripada ribet dan ribut masalah tekhnis dan berpindah ke Federasi lain, lebih baik Timnas Garuda memperbaiki dan memantapkan prestasi yang dimiliki. 

Sehingga minim prestasi bukan karena Aturan dan Federasi, tapi karena prestasi Timnas kita yang perlu dibenahi. 

Bagaimana menurut para pembaca dan kompasianers? 


 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun