Ruang publik adalah adalah tempat masyarakat atau komunitas bisa berkumpul atau melakukan aktifitas sesuai kebutuhannya, baik individu atau kelompok yang bisa diakses secara GRATIS.Â
Areal ini dapat berupa ruang dalam dunia nyata ataupun dunia maya. Tapi saat ini, saya ingin mengulas ruang terbuka hijau di Madiun, yang beberapa di antaranya sering saya kunjungi.Â
Ruang terbuka hijau, adalah ruang yang disediakan gratis bagi masyarakat, dengan banyak pepohon tumbuh dan ditanam di sekitar areal Ruang publik.Â
Ruang terbukahijau, biasanya berupa taman dan juga berfungsi sebagai paru-paru dari sebuah kota atau wilayah.
Beberapa fungsi ruang terbuka hijau di antaranya adalah:
1. Menghasilkan oksigen(O2) yang cukup dan menyerap karbon dioksida (CO2) untuk mengurangi polusi dan menyediakan udara bersih untuk bernafas.
2. Menurunkan suhu, sehingga udara terasa sejuk.Â
3. Menjadi tempat resapan dan cadangan air.Â
Hampir setiap akhir pekan, saya biasa mengunjungi beberapa Ruang terbuka Hijau di Madiun dan sekitarnya. Antara lain :
1. Taman ikon 6 negara di Madiun.Â
Tempat ini berupa kawasan wisata gratis yang dekat dengan gedung walikota dan Madiun Plaza, tapi tetap rindang dengan beberapa pohon yang ditanam di areal taman 6 negara.Â
Di pinggiran area patung, terdapat bangku-bangku lengkap dengan payung pelindung menjadi tempat yang asyik untuk nongkrong. Dari tempat nongkrong, bebas memesan jajanan, minuman dan makanan dari penjualan yang ada di sekitar taman.Â
Bisa juga dengan memesan secara online dengan tempat COD di taman.Â
Di samping itu, bangku-bangku ini juga terdapat di sepanjang jalan pahlawan, Â di depan plaza Madiun. Yang bisa digunakan untuk beristirahat dan nongkrong. dengan bebas, kapan saja.
2. Alun-alun Kabupaten Madiun
Alun-alun Kabupaten Madiun terletak di Mejayan. Awalnya, alun-alun kabupaten Madiun terdapat di tengah kota.Â
Tapi sejak dipimpin Bapak Muhtarom, pemerintah kabupaten Madiun dipindah ke Mejayan, sedang alun-alun lama menjadi milik pemkot Madiun.Â
Alun-alun ini terletak di pojok timur, sedang saya tinggal di ujung selatan Kabupaten Madiun, jadi saya sangat jarang bermain dan menghabiskan waktu di sini.Â
Saya lebih banyak berkunjung ke alun-alun Magetan yang lebih dekat dengan rumah. Alun-alun Kabupaten Madiun terlihat asri dengan tanaman dan pepohon yang tumbuh di sekelilingnya.Â
Saat minggu pagi, banyak pedagang yang menggelar lapak di sepanjang jalan di pinggir alun-alun. Lalu lintas ditutup, sehingga para pedagang bebas membuka lapak.
Dengan sepincuk pecel seharga 5 ribu berlauk peyek, atau bisa juga memilih lauk sesukanya dengan membayar sesuai harga.Â
Alun-alun Kabupaten Madiun adalah salah satu ruang terbuka hijau yang nyaman dinikmati dan cocok untuk nongkrong pagi hari bagi para goweser maupun orang-orang yang ingin beristirahat setelah lelah berolahraga.Â
3. Taman Rekso Wilis, Slambur dagangan Madiun.Â
Taman ini adalah lapangan desa yang pengelolaannya ditangani oleh pemerintah Desa. Â Di sekeliling lapangan, dibangun dan dipasang lantai keramik untuk lintasan lari mengelilingi lapangan.Â
Di pagi dan sore hari, banyak penjual makanan, minuman dan jajanan di sepanjang tepi lapangan, dan di tempat yang disediakan.Â
Lapangan ini cukup representatif untuk menghabiskan liburan dan refresing, di samping berolah raga dan berbisnis, jika ingin menyewa stand di situ.Â
Tak berbeda dengan lapangan desa Sareng, Geger, Madiun, lapangan bangunsari juga merupakan lapangan desa yang dikelola pemerintah Desa.Â
Lapangan ini biasanya ramai di waktu pagi, sore, atau malam liburan. Â Orang tua mengajak anak-anaknya untuk bermain di lapangan yang luas.Â
Mereka bisa menerbangkan layang-layang, meluncurkan panah dengan anak panah yang bisa bercahaya dan berpendar indah di malam hari, atau naik odong-odong yang disewakan di lokasi.Â
Para keluarga membawa tikar, alas duduk, atau langsung duduk di rerumput yang tumbuh subur di lapangan. Bersama menghabiskan malam sambil menatap indahnya wajah rembulan.Â
Bermacam jajanan bisa dinikmati dari lapak-lapak yang berjajar rapi di pinggir lapangan.Â
Tak perlu merogoh kocek untuk refreshing dan menikmati waktu libur. Kecuali kalau ingin menikmati jajanan, harus merogoh kocek sesuai harga yang dipesan. Itupun relatif murah dan aman di kantong.Â
5. Alun-alun Kota Magetan
Menurut saya, alun-alun kota Magetan adalah ruang publik hijau ternyaman yang bisa saya kunjungi.Â
Hampir setiap minggu pagi, saya dan suami pergi ke situ untuk berjalan santai mengelilingi lapangan, refresing, dan mencari sarapan. Tempatnya bersih, rapi dan rindang.Â
Ada lapangan basket, lapangan bola, gazebo, wahana bermain anak-anak, toilet yang bersih dan memadai, tempat nongkrong dengan bangku-bangku dan pepohon yang rindang.Â
Sementara di sebelah timur ada lokasi tersendiri untuk para pedagang makanan menggelar lapaknya.Â
Bubur ayam, soto, gudeg, nasi pecel, rawon, seblak, dan banyak makanan untuk sarapan tersedia. Minuman dari air mineral, jus, es boba, sampai minuman tradisional seperti beras kencur dan kunir asem juga mudah ditemukan. Jajanan pisang coklat, corndog, sampai lupis dan cenil juga ada.Â
Di saat kota-kota besar mulai krisis dan minim ruang publik, di desa justru semakin banyak disediakan untuk masyarakat.Â
Bagaimana dengan tempat tinggalmu? Apakah mudah mengakses ruang publik? Atau sudah bertransformasi menjadi tempat wisata berbayar?Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H