Kalau almari, yang rusak lacinya. Di bagian dalam, ternyata lacinya terbuat dari papan tripleks atau kayu randu, sehingga mudah rusak.Â
Kursi tamu jangan ditanya, dari 3 kursi tunggal dan satu kursi besar berkapasitas 3 orang, tinggal separuhnya. Yang kursi besar sudah rusak dan lenyap tak berbentuk karena retak dan pecah. Entah dibuang ke mana sudah lupa.Â
Meja makan juga masih awet sampai sekarang, meski sambungan yang menghubungkan meja yang bisa di panjang pendekkan, yang sebelah patah. Tapi secara keseluruhan kondisinya masih bagus.Â
Pemilihan kayu jati untuk furniture yang diinginkan keawetannya memang tepat.
 Tapi untuk keluarga yang masih menjadi kontraktor, alias masih mengontrak rumah dan berpindah-pindah, lebih baik memilih furniture yang ringan, awet dan gampang dipindah, sehingga setiap kali berpindah rumah kontrakan tidak merepotkan.Â
Bahkan bisa merusak pliturnya jika sering dibawa berpindah dan terbentur barang lain yang lebih keras.Â
Apalagi kalau rakitannya bisa dilepas. Setiap mau pindah dilepas, setelah sampai di kontrakan baru, dipasang lagi. Kondisi seperti ini rawan mengalami kerusakan.Â
Jadi, jika masih menempati rumah kontrakan, sebaiknya pilihlah furnitur yang :
1. Ringan dan mudah dipindah, sehingga jika harus berpindah kontrakan tidak merepotkan.Â
2. Pilih perabotan yang bisa dilipat, sehingga tidak rowa (makan tempat) ketika dibawa berpindah, bisa dilipat sehingga menghemat ruang.Â