Mohon tunggu...
Isti Yogiswandani
Isti Yogiswandani Mohon Tunggu... Ibu rumah tangga - Penulis buku Kidung Lereng Wilis(novel) dan Cowok Idola (Kumpulan cerpen remaja)

Peringkat 3 dari 4.718.154 kompasianer, tahun 2023. Suka traveling, dan kuliner.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Mungkinkah Memotong Hewan Qurban Saat PMK Merebak?

29 Juni 2022   11:34 Diperbarui: 29 Juni 2022   12:36 307
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Mas, uang qurban nya sudah dibayar? "

"Yang kambing sudah, yang sapi belum. Kata Pak RT kalau sapinya sudah dapat, baru bayar. "

"Kenapa? " Apa belum jelas bisa qurban apa tidak? "

"Nggak tau, mungkin juga! "

"Itu di Magetan malah PMK mewabah di Getas Anyar, sapinya pada dijualin 2 jutaan, padahal biasanya di atas 20 jutaan. Rugi 10 kali lipat. "

"Mungkin takut kalau mati semua malah nggak laku. Yang bunting saja cuma dihargai 8 juta, sama belantik sapi. "

"Kasihan ya, Mas. Semoga vaksin yang dilakukan bisa efektif, soalnya kalau sudah terlanjur terjangkit, alamat rugi besar para peternaknya. "

"Iya, semoga saja pemerintah gercep. Lha itu sampai 90 persen terpapar, yang 10 persen kan juga meragukan, apalagi kalau berada di kandang yang sama, "

"Iya, ya. Terus bagaimana bisa dapat hewan qurban yang sehat? 

" Kita tunggu saja info dari panitia. Kalau mendapat sapi yang sehat,layak dan sah untuk berqurban, ya kita laksanakan. Kalau tidak ada tidak perlu memaksakan untuk berqurban, "

"Tapi kalau menurut edaran dari MUI, hewan ternak yang terpapar virus PMK masih boleh dijadikan hewan qurban asal gejalanya ringan,  seperti cuma melepuh di sela kuku, lesu, malas makan, air liur menetes berlebihan, "

"Ya tetep harus hati-hati, soalnya virus ini berkembang nya cepat sekali. Sebaiknya ya jangan membeli hewan yang sudah terpapar, meski ringan. Jangan-jangan pas dibeli infeksi ringan, saat mau dijadikan qurban sudah mati, gawat kan? "

"Iya, betul. Lebih baik membeli yang betul-betul sehat. Lebih yakin dan sah, "

Itu obrolan saya dan suami membahas tentang hewan qurban. Kalau qurban kambing, kami membayar arisan dan bergantian setiap tahun ada 2 orang yang berhak berqurban. 

Sedang berqurban sapi perorangan, tapi satu ekor sapi diperbolehkan untuk 7 orang bersama-sama menanggung biaya pembelian, pemeliharaan, pemotongan dan pembagiannya yang diserahkan pada panitia qurban. 

Perayaan Idul Adha tahun ini sedikit istimewa karena sedang merebak virus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang menyerang hewan berkuku genap seperti hewan ternak kambing, domba, dan sapi yang biasa digunakan sebagai hewan qurban. 

Meski berbahaya bagi hewan ternak dan sangat mudah menular, penyakit PMK tidak ditularkan pada manusia karena bukan virus zoonosis yang menular pada manusia. 

Asal diolah dengan tepat, daging hewan yang terpapar  PMK aman dikonsumsi. 

Semoga masih banyak hewan ternak yang sehat untuk dijadikan hewan qurban, sehingga ritual qurban tidak terkendala. 

Butuh campur tangan dan kebijakan pemerintah untuk mengatasi semakin meluasnya wabah PMK, antara lain :

1. Vaksinasi pada hewan ternak yang masih sehat. 

2. Karantina atau memisahkan hewan sehat dari yang sakit. 

3. Menyediakan pengobatan gratis untuk hewan ternak yang telah terinfeksi virus. 

4. Memberi insentif atau ganti rugi pada peternak yang hewan ternaknta mati akibat wabah PMK. 

5. Pengawasan lalu lintas tetnak. 

6. Tidak mengambil atau membeli sapi atau hewan ternak dari daerah yang wilayahnya telah tetpapar PMK. 

Mungkin masih banyak langkah yang bisa dilakukan dinas terkait atas kebijakan pemerintah untuk mengatasi wabah PMK yang menelan kerugian yang sangat besar. 

Semoga bermanfaat. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun