Cuma aku sebenarnya malah penasaran dengan kerak telor, makanan khas Betawi atau Jakarta itu berhasil membuatku penasaran.Â
Uniknya, mencicipi jajanan khas Jakarta ini justru kesampaian saat pertemuan keluarga berikutnya di Bandung. Adikku mengajak mampir di Lapangan gasibu, dekat gedung sate. Di situ ada penjual kerak telor. Tanpa tahu malu, aku langsung mengiyakan ketika adikku menawari untuk membelikan. Eh....Â
Jadi tertukar, saat di Jakarta, mencicipi siomay, saat di Bandung malah mencicipi kerak telor, hihihi...Â
Saat pertemuan usai, kami buru-buru pamit. Sebenarnya ada saudara yang memberi tahu, kalau dari situ sudah dekat ke TMII, tapi kami harus mengejar KRL, jadi Langsung saja menuju Stasiun KRL, biar tidak ketinggalan kereta.Â
Baru saat pulang, kami sempat mampir monas sambil menunggu jadual kereta. Biar sah, foto-foto di situ. Bukti otentik kalau pernah ke Jakarta, hahaha...Â
Mungkin suatu saat Ibu Kota berpindah ke Kalimantan Timur, tapi Jakarta tetap istimewa dengan keistimewaan dan banyak monumen kebanggaan.Â
Meski begitu, IKN juga bisa berkembang menjadi Ibu Kota yang ramah lingkungan dan jauh dari polusi kendaraan, apalagi kalau nantinya IKN dirancang daerah hijau, dengan pelarangan mobil, kecuali mobil listrik. Syukur-syukur kalau nantinya ASN yang bertugas di sana diharuskan tinggal di kompleks kantor yang dekat dengan tempat kerja, dan hanya diperbolehkan berangkat dan pulang kerja menggunakan sepeda. Sepakat???Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H