"Hii.. ! "Â
Bulu kuduk ku merinding. Di sekitar sini, rumornya memang agak angker. Ada yang pernah melihat penampakan, katanya. Ditambah suasana gelap dan rimbun, tak berlebihan kalau ada yang menceritakan hal aneh.
"Tok tok tok....!Â
Pintu rumahku diketuk dengan keras. Cuaca mendung, jadi meski baru menjelang maghrib suasana sudah seperti malam. Suamiku baru saja berangkat ke masjid, di rumah aku sendiri.
Aku ragu-ragu dan takut. Jantungku berdetak tak karuan. Bingung antara mendiamkan atau membukakan pintu.Â
Bisa saja yang datang orang jahat atau manusia jadi-jadian. Aku semakin Was-was. Melirik kini kanan, berusaha mencari sesuatu yang bisa digunakan sebagai senjata jika yang mengetuk pintu adalah tamu tak diundang.
"Toktoktok...Â
Pintu digedor semakin keras. Aku semakin ngeri. Kunyalakan lampu teras, terlihat bayangan hitam. Pelan-pelan kuambil potongan besi yang tak sengaja ada di dapur.Â
"Cekrek!! "
Suara pintu dibuka, dan lampu kamar yang menyala membuatku terlompat.
"Bunda ngapain mengendap-endap seperti itu? "