Mohon tunggu...
Isti Yogiswandani
Isti Yogiswandani Mohon Tunggu... Ibu rumah tangga - Penulis buku Kidung Lereng Wilis(novel) dan Cowok Idola (Kumpulan cerpen remaja)

Peringkat 3 dari 4.718.154 kompasianer, tahun 2023. Suka traveling, dan kuliner.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Misteri Kepala Kambing

20 Juni 2022   21:22 Diperbarui: 24 Juni 2022   18:44 1044
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Hii.. ! " 

Bulu kuduk ku merinding. Di sekitar sini, rumornya memang agak angker. Ada yang pernah melihat penampakan, katanya. Ditambah suasana gelap dan rimbun, tak berlebihan kalau ada yang menceritakan hal aneh.


"Tok tok tok....! 

Pintu rumahku diketuk dengan keras. Cuaca mendung, jadi meski baru menjelang maghrib suasana sudah seperti malam. Suamiku baru saja berangkat ke masjid, di rumah aku sendiri.

Aku ragu-ragu dan takut. Jantungku berdetak tak karuan. Bingung antara mendiamkan atau membukakan pintu. 

Bisa saja yang datang orang jahat atau manusia jadi-jadian. Aku semakin Was-was. Melirik kini kanan, berusaha mencari sesuatu yang bisa digunakan sebagai senjata jika yang mengetuk pintu adalah tamu tak diundang.

"Toktoktok... 

Pintu digedor semakin keras. Aku semakin ngeri. Kunyalakan lampu teras, terlihat bayangan hitam. Pelan-pelan kuambil potongan besi yang tak sengaja ada di dapur. 

"Cekrek!! "

Suara pintu dibuka, dan lampu kamar yang menyala membuatku terlompat.

"Bunda ngapain mengendap-endap seperti itu? "

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun