Mohon tunggu...
Isti Yogiswandani
Isti Yogiswandani Mohon Tunggu... Lainnya - Penulis buku Kidung Lereng Wilis(novel) dan Cowok Idola (Kumpulan cerpen remaja)

Suka traveling, dan kuliner.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Suatu Siang di Joglone Karto

29 Mei 2022   15:22 Diperbarui: 29 Mei 2022   15:25 1345
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Di dalam, tempat parkirnya masih luas, meski dari depan terlihat penuh. (Dokpri)

Di dalam, tempat parkirnya masih luas, meski dari depan terlihat penuh. (Dokpri)
Di dalam, tempat parkirnya masih luas, meski dari depan terlihat penuh. (Dokpri)

Tampak depan, dengan bentuk atap seperti kuil dan tumbuhan bambu kuning yang rimbun. (Dokpri)
Tampak depan, dengan bentuk atap seperti kuil dan tumbuhan bambu kuning yang rimbun. (Dokpri)

Selesai parkir aku bergegas mencari toilet yang cukup bersih dan representatif, sementara suamiku menuju mushola yang tersedia di lokasi. Waktu dhuhur sudah tiba. Menunaikan kewajiban dulu, jadi bisa menikmati makan siang dengan santai dan tidak tergesa-gesa. 

Sambil menunggu suamiku menyelesaikan shalatnya, aku mengamati rumah makan yang cukup luas ini. Di beberapa sudut ada yang sedang melaksanakan reuni, sedang di sudut lain ada pertemuan keluarga. Tempat yang luas memungkinkan rumah makan ini untuk dimanfaatkan dengan berbagai tujuan. 

Bagian depan samping sedang dipergunakan untuk pertemuan keluarga. (Dokpri)
Bagian depan samping sedang dipergunakan untuk pertemuan keluarga. (Dokpri)

Rumah makan ini terdiri dari bermacam cara menikmati makan. Dari lesehan di lantai dalam, lesehan di gazebo, duduk di dalam ruangan, dan duduk di kursi taman dilengkapi payung besar sebagai naungan. 

Lesehan di dalam ruangan (Dokpri)
Lesehan di dalam ruangan (Dokpri)

Di salah satu sudut tersedia gamelan dan gendang yang boleh ditabuh dan dimainkan oleh pengunjung. Juga ada miniatur kereta kuda yang diletakkan di pinggir ruangan. 

Kereta tanpa kuda di pinggir ruangan. (Dokpri)
Kereta tanpa kuda di pinggir ruangan. (Dokpri)

Rumah makan ini juga ramah bagi anak-anak karena terdapat beberapa ayunan yang bisa dipergunakan untuk bermain. Bahkan tempatnya yang luas membuat anak-anak betah dan bermain petak umpet. 

Ayunan untuk bermain anak-anak. (Dokpri)
Ayunan untuk bermain anak-anak. (Dokpri)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun