Siang cerah. Putihnya mega menghias birunya langit. Keindahan alam sebagai anugrah dari sang Pencipta alam dan kehidupan.
Sebenarnya aku dan suamiku berniat mengunjungi musium dongkrek di Mejayan, tapi berhubung suamiku lupa lokasi tempatnya, jadilah kami cuma berputar-putar tanpa bisa menemukan lokasi yang kami cari.Â
Akhirnya ada yang menunjukkan lokasi paguyuban dongkrek, tapi di saat seperti ini, kesenian dongkrek sedang rehat. Permainan dongkrek biasanya ramai tanggapan di bulan suro. Sebab seni dongkrek ini berhubungan dengan mengusir pageblug atau tolak bala.Â
Akhirnya, setelah mengucapkan Terima kasih kami berpamitan dan langsung menuju Magetan.Â
Suamiku mengajak makan siang di sebuah rumah makan yang menurut suamiku rekomended. Nyaman untuk bersantai dan bercengkrama bersama keluarga. Syaratnya cuma satu, aku yang traktir. Hohoho.... Okelah!Â
Sampai di sana, kulihat pelatarannya sudah penuh mobil dan motor pengunjung.Â
"Penuh, Mas. " Bisikku.Â
"Hooo... Parkirnya di belakang, luassss... " Kata suamiku.Â
Benar saja, ada tukang parkir yang menghampiri dan memandu kami memarkir mobil di belakang, tempatnya memang luas.Â