Mohon tunggu...
Isti Yogiswandani
Isti Yogiswandani Mohon Tunggu... Lainnya - Penulis buku Kidung Lereng Wilis(novel) dan Cowok Idola (Kumpulan cerpen remaja)

Suka traveling, dan kuliner.

Selanjutnya

Tutup

Segar Pilihan

Bajigur!!! Oleh-oleh Mudik dari Cimahi

8 Mei 2022   15:39 Diperbarui: 8 Mei 2022   15:43 1216
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bajigur dengan variasi isian puding dan roti tawar. Mungkin namanya berubah jadi angsle, hehehe... (Dokpri)

"Eh, sebentar. Ada yang terlupa, " Kata Ibu ketika aku sekeluarga sudah siap kembali ke Madiun dan berpamitan pada Ibu, Kakak dan Adikku. 

Ibu masuk ke kamarnya dan keluar lagi sambil membawa kemasan berwarna coklat, tertata rapi berjajar. Ternyata bajigur, minuman serbuk dalam kemasan. 

"Ini, oleh-olehnya Danik dari Cimahi," lanjut Ibu lagi. 

"Alhamdulillah, terimakasih Bu. Terimakasih Tante Dan, " Kuterima tambahan oleh-olehnya dengan sukacita. 

Padahal tadi malam sudah packing sekardus besar bermacam oleh-oleh yang disuruh pilih dan packing sendiri sama Ibu. Dari sirup, kue-kue kering, roti kaleng, mie instant, dan Biskuit. Malah ada pisang kepok juga. Hohoho... Ini ngerampok apa packing oleh-oleh. 

Eh, masih ditambah oleh-oleh khas Jawa Barat. Adikku yang satu itu memang hobi membawa oleh-oleh paling banyak. Dari peuyeum, bajigur, kue kering, coklat, buah-buahan dan lain-lain. Eh, silaturahmi ke tempat mertua, masih bawa oleh-oleh lagi, dari rempeyek, ayam kampung sampai opor bebek. Numpuk deh oleh-oleh, tapi banyak orang semua jadi bermanfaat dan tidak mubazir. 

Kakak sulungku juga menangkap gurami-gurami peliharaannya yang gendut dan bahenol buat kita masak bersama. Sementara kakak iparku mengirim hampers pada Ibu karena sedang menunaikan ibadah umroh. 

Adikku yang dari Semarang juga membawa bermacam kue kering yang menarik dan endulita. Membawa bandeng presto yang dimasak asem-asem. Menambah keseruan berkumpul saat lebaran. 

Sementara Ibu memenuhi freezer dengan daging sapi lengkap karena patungan menyembelih sapi bersama teman-temannya. 

Awas... Jangan ada yang bilang, "jangan lupa sedekah, masih banyak orang yang kekurangan. Sudaahhhh... Nggak perlu lapor juga, kaleee... (Lho, lha ini kan jadi lapor. Upsss.. Santai bro. Just kidding). 

Lha terus aku bawa apa? 

Sssttt... Aku bagian ngangkutin. Sayang kan kalau banyak oleh-oleh nggak ada yang manfaatin. Hehehe... 

Kembali ke Bajigur yaaaa... 

Kebetulan di sini kan baru saja hujan deras, jadi hawanya dingin. Ingat deh sama si bajigur. Tadinya mau membuat versi dingin, soalnya di saran penyajian tertulis bisa disajikan panas atau dingin. Gara-gara hujan, masukin lagi deh batu esnya ke pendingin. 

Bajigur ini minuman khas Jawa Barat daerah Priangan. Awalnya para petani yang membuat minuman dengan gula aren yang kadang dicampur air kelapa, kemudian santan.

 Jadi bahan utama bajigur ini adalah gula aren dan santan. Kemudian ada yang menambah jahe tipis-tipis. Tapi di minuman serbuk dalam kemasan ini, tidak ditambahkan jahe. Sehingga sekilas mirip kuah dawet. 

Mungkin tanpa penambahan jahe ini untuk membedakan dengan bandrek yang bahan utamanya gula aren dan jahe. Tapi kalau bandrek komposisinya tanpa santan. 

Tadinya Aku bingung membedakan jenis minuman yang mirip-mirip dan bersaudara, yaitu : bajigur, bandrek, angsle, sekoteng, ronde dan cemoe. Mungkin di lain daerah ada lagi nama lainnya atau malah berbeda sebutan dan komposisinya. Jadi yang kuutarakan ini sejauh yang kuketahui, kalau berbeda ya monggo, bisa buat melengkapi dan bertukar wawasan. 

1. Bajigur. Minuman ini komposisi dasarnya adalah gula aren dan santan. Terkadang dalam penyajiannya ditambahkan kerokan kelapa dan roti tawar. Tapi mungkin namanya jadi berubah menjadi angsle. 

Bajigur murni tanpa isi (Dokpri)
Bajigur murni tanpa isi (Dokpri)

2. Bandrek. Minuman ini komposisi dasarnya gula merah dan jahe tanpa santan. Dalam penyajiannya, terkadang ditambahkan kerokan kelapa muda. 

3. Angsle ini mirip bajigur, tapi diberi isian biar mengenyangkan, seperti pacar china, kacang ijo, mutiara dan roti tawar. 

Angsle buatanku dengan isian agar-agar dan roti tawar.  (Dokpri)
Angsle buatanku dengan isian agar-agar dan roti tawar.  (Dokpri)

4. Sekoteng. Minuman ini tanpa santan seperti bandrek, tapi diisi dengan manisan buah, agar-agar, pacar china dan mutiara. 

5. Ronde. Minuman ini mirip sekoteng, tapi isian nya biasanya emping, kacang bawang, bola-bola kanji, dan kolang-kaling. 

6. Cemoe . Minuman ini mirip bandrek, tapi memakai gula pasir, panas bersantan, dan isiannya mirip ronde. Terkadang ditambahkan bawang merah goreng. Yang menurutku rasanya jadi aneh. Tapi suami ku sangat suka. 

Mungkin masih banyak minuman tradisional yang kaya rempah dan menghangatkan. Seperti serbat yang komposisi dasarnya jahe, gula merah dan sereh. 

Silakan kalau mau mengeksplor sendiri. Terima kasih. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Segar Selengkapnya
Lihat Segar Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun