Mohon tunggu...
Isti Yogiswandani
Isti Yogiswandani Mohon Tunggu... Ibu rumah tangga - Penulis buku Kidung Lereng Wilis(novel) dan Cowok Idola (Kumpulan cerpen remaja)

Peringkat 3 dari 4.718.154 kompasianer, tahun 2023. Suka traveling, dan kuliner.

Selanjutnya

Tutup

Segar

Cara Berburu Vaksin Booster di Saat-saat Terakhir sebagai Syarat Mudik 2022

28 April 2022   04:57 Diperbarui: 28 April 2022   11:10 783
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Vaksinasi covid 19 di Puskesmas Mlilir, Dolopo, Kabupaten Madiun (27/4 2022) 

Suara getar dan nada dering telepon mengagetkan ku yang sedang asyik mengamati ikan-ikanku melahap pakan yang kutebar. Seperti nya agak kurang antusias. 

"Assalamu'alaikum.. Dek, mau ikut booster nggak? Ini ada vaksinasi covid di Mlilir.Temanku yang kasih tahu. Suara suamiku bergema dan tergesa."

"Wa'alaikumsalam warahmatullah..

"Waduh, Aku belum mandi, " Jawabku sambil nyengir. 

"Ndang mandi sana, taktunggu ini, "

"Mau jemput jam berapa? " Tanyaku sambil melirik jam digital di pojok layar HP. Pukul 07.57 wib. 

"Nganu... Taktunggu di sini. Kamu nyusul naik sepeda motor saja, " Balas suamiku. 

"Owhhh... Ya sudah. Nanti aku nyusul. " Balasku. Belum juga jam 08.00. Biasanya justru di saat awal malah ramai. Kalau agak siang sedikit sudah sepi. 

Aku melanjutkan menulis artikel tantangan Tebar Hikmah Ramadan yang terjeda. 

Suara getar dan nada dering telepon kembali terdengar. Kulirik jam digital di pojok 08.23. Artikel ku belum selesai. Masih banyak yang ingin kutulis. 

Ku angkat telepon tapi suamiku tak bersuara, hanya terdengar keriuhan tak jelas. Ku matikan telepon dan ku lanjutkan menulis.

Kubaca pesan WA dari suamiku. 

-Ndang mandi, ini antriannya banyak, nanti nggak kebagian. 

Hemmm.. Kusimpan gawai ku dan bergegas mandi. Untung nanti pakai masker. Tidak perlu menggambar alis dan bibir. Ehhh... (Sok-sokan.Biasanya juga nggak pernah, hihihi) 

Seperempat jam kelar mandi dan ganti baju. Siap berangkat. 

Suara getar dan nada dering kembali terdengar. Ku angkat telepon. 

"Dek, Aku sudah selesai vaksin. Sudah kembali ke sekolah. Kamu vaksin sendiri saja. Tempatnya di depan POM bensin Mlilir. 

" Ok."

 Kututup telepon. Alhamdulillah. Tidak perlu tergesa-gesa. Kulanjutkan menulis artikel yang belum selesai. Kutulis secukupnya saja. Mood ku sudah hilang. 

Sampai di depan POM bensin kok sepi? Biasanya kalau vaksin ramai. Ku parkir motorku dan bertanya pada orang berseragam putih hitam. Ternyata ini kantor desa. 

"Pak, maaf. Nyuwun pirsa tempat vaksin di mana ya? 

" Di Puskesmas sana Bu. Bapak itu menunjukkan jari telunjuknya ke sebelah selatan. Sepertinya sudah dekat. Kuucapkan Terima kasih dan melajukan motorku ke arah yang ditunjuk bapak tadi. Hanya sekitar 150 meter dari tempatku bertanya. 

"Kok sepi ya, " Batinku. Kuparkir motorku dan menghampiri petugas yang berjaga. 

"Maaf, mau vaksin di sini Bu? Tanyaku. 

Petugasnya mengangguk, segera kuserahkan fotokopi KTP yang sudah ku persiapkan. Kutunggu di tempat tunggu dengan banyak kursi. 

Tak lama namaku dipanggil untuk cek tensi. 

" Ini menunggu dulu ya Bu, sampai 11 orang. Kalau jumlahnya tidak memenuhi, vaksinasi ditunda, " 

Aku melongo. Membayangkan harus pulang dan besok harus ke sini lagi.

 Tempatku lumayan jauh, beda kecamatan. Di Kecamatanku jadwalnya tidak jelas, dan petugasnya tidak paham. Jadi ku coret saja dari tempat yang bisa direkomendasikan. Tidak mungkin kan setiap hari aku harus menyatroni Puskesmas Kebonsari hanya untuk mengetahui ada program vaksinasi atau tidak? 

Ternyata hanya beberapa menit menunggu, banyak orang berdatangan untuk melakukan vaksinasi, kuota tercapai dan aku segera dipanggil untuk disuntik vaksin. 

"Ibu dari Kebonsari ya?" Petugasnya bertanya padaku. 

"Iya, Bu. " Jawabku sambil meringis ketika jarum suntik menembus kulitku. 

"Ini karena ibu datang dari jauh, jadi ditunggu sebentar ya, kartu vaksin nya kami cetak sekalian, "

"Iya, Bu. Terimakasih, " Jawabku girang. Rasanya mau kukasih bintang 7, eh.. Bintang 5 deh buat petugas di Puskesmas Mlilir ini. Pelayanannya bagus dan cepat, penuh empati lagi, bersedia langsung mencetakkan kartu vaksin yang memang kubutuhkan sebagai syarat mudik 2022. Jempol dah...

Alhamdulillah, nyicil ayem, orang Jawa bilang. Syarat booster sudah di tangan. Tidak perlu menghindari penyekatan. Yuhuuu.. 

Selamat menjalankan ibadah puasa. Semoga ibadah kita lancar dan berkah. Aamiin... 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Segar Selengkapnya
Lihat Segar Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun