Mohon tunggu...
Isti Yogiswandani
Isti Yogiswandani Mohon Tunggu... Administrasi - Penulis buku Kidung Lereng Wilis(novel) dan Cowok Idola (Kumpulan cerpen remaja)

Suka traveling, dan kuliner.

Selanjutnya

Tutup

Kurma

Sahur.. Sahur.. Sahur Penuh Cerita

22 April 2022   05:02 Diperbarui: 22 April 2022   06:31 821
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Suasana saat sahur (dokpri)

Sahur... Sahur!! Sahur... Sahur!!! 

Suara anak-anak yang ber"patrol" membangunkan orang-orang sahur. masuk ke telingaku. Cukup jelas karena lewat jalan yang berlokasi tepat di depan rumahku. Jalan yang rimbun dengan pepohon jati yang tumbuh subur. 

Hawa dingin membuatku merapatkan selimut. 

" Mungkin masih jam 2 batinku, "

Alarmku belum berbunyi, padahal kusetel di jam 02.45. Alias jam 3 kurang seperempat. Berarti masih di atas jam yang ku setel di alarm. 

Hawa dingin membuatku kembali terlelap. 

"Asshalatu wassalamu'alaik... 

Suara tarkhim mengagetkan ku. Itu adalah pertanda waktu sahur sekitar 10 menit sebelum adzan subuh. 

Aku segera meloncat dari tidur dan meraih gawaiku yang membisu. Ternyata alarmnya tidak berbunyi. Mungkin error atau hal lain. Aku tak sempat memikirkan lebih dalam. Yang utama sekarang memanfaatkan waktu yang tersisa sebaik-baiknya. 

Sedikit panik, mau menyeduh teh pun rasanya waktu tak terkejar. Ku bangunkan suamiku. 

"Minum air putih saja ya, Mas. Bisikku lirih. 

Alhamdulillah, kali ini dia tak menyalahkanku. Segera duduk di meja makan dan meraih telur asin, kemudian memakannya. Ku ambilkan segelas air putih dan juga untukku sendiri. 

Seleraku sudah melayang. Tak ada keinginan untuk makan yang lain selain segelas air putih. Aku memang tidak biasa makan tergesa-gesa. Jadi dalam kondisi seperti ini susah untuk menelan makanan apapun. Semoga kuat dan aman sampai sore. Dan Alhamdulillah begitu adanya, meski hanya sahur dengan segelas air putih, nyaman saja berpuasa sampai berbuka. Mungkin cadangan lemak dalam tubuhku masih banyak. Ehh.. 

Agak konyol sebenarnya, telat sahur justru terjadi setelah 2 hari aku menuliskan kiat mengantisipasi telat sahur di kompasiana. Hahaiii.. 

Sahur sangat dianjurkan karena banyak manfaat di dalamnya. 

Rasulullah Shallallahu'alaihi Wassalam bersabda :

Makan sahur adalah berkah. Oleh karena itu, janganlah kalian
meninggalkannya, walau sekadar dengan minum seteguk air.
Sesungguhnya Allah dan para malaikat bershalawat kepada orang-orang yang makan sahur.
 (HR. Ahmad : 11086. Dinilai hasan oleh al-Albani dalam Shahih al-Jami' : 3683)

Pada saat kami masih kecil, kami dilatih berpuasa di bulan ramadan. Sudah kuat sih sebenarnya meski berat. Namanya juga masih anak-anak. 

Malam sebelum sahur, bapak membelikan gule buat kami. Di era itu, gule termasuk makanan mewah. Tak heran kami sangat menantikan makan sahur. 

Kami terbangun sambil masih terkantuk-kantuk dan cuci muka dahulu biar melek. Entah saat itu jam berapa. Salah satu penanda imsyak, waktu shalat dan berbuka adalah radio. Jadi saat itu di dekat meja makan ada radio yang dihidupkan. 

Kami mulai bersantap sahur dengan gule kambing yang lezat, sudah terbagi rata dalam piring-piring yang kami ambil sendiri-sendiri. Saat sedang asyik makan, tiba-tiba, 

"Nguing.. Nguing.. Nguing... 

Suara sirine dari radio mengagetkan kami sampai nyaris tersedak. Itu adalah tanda waktu imsyak. Kami semua terpana dan menghentikan aktifitas sahur. Tak tahu harus berbuat apa. Sementara nasi gule yang masih separuh terlihat sangat menggoda. Sementara sirine yang meraung-raung menahan kami untuk melanjutkan. 

"Mubadzir," kata kakak sulung ku yang segera bergegas melanjutkan makannya. Tanpa sadar kamipun bergegas menghabiskan nasi gule kami sendiri-sendiri. Dan kami tetap berpuasa sampai sore. 

Entahlah, apakah puasa kami saat itu sah. Kami masih anak-anak. Dan sesungguhnya imsyak adalah peringatan untuk menghentikan makan sahur. Sedang batas untuk segera berpuasa dan dilarang makan dan minum itu adzan subuh. Saya lupa, saat itu melewati subuh apa tidak. Semoga Allah memaafkan kenaifan dan ketidak tahuan kami. 

Bagaimana dengan makan sahur kalian? Pernah telat jugakah? 

Selamat menjalan ibadah puasa. 

Semoga puasa kita semua lancar dan berkah. Aamiin... 


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun