Mohon tunggu...
Isti Yogiswandani
Isti Yogiswandani Mohon Tunggu... Lainnya - Penulis buku Kidung Lereng Wilis(novel) dan Cowok Idola (Kumpulan cerpen remaja)

Suka traveling, dan kuliner.

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Nostalgia di Madakaripura(Petilasan Patih Gadjah Mada)

19 Maret 2022   06:48 Diperbarui: 19 Maret 2022   11:43 946
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ini bukan foto prewed yaaa, adegan berbahaya jangan ditiru, hihihi (Dokpri)

2. Saat mengunjungi air terjun sebaiknya sebelum jam 2 siang, karena setelah jam itu biasanya turun hujan lebat dan sangat berbahaya. 

3. Air yang memancar dari air terjun bisa membuat awet muda. 

Samar-samar kudengar suara aliran air. Atau hujan? Ternyata penjual jas hujan itu tak bohong. Kamipun akhirnya membelinya 2 buah. Hujan semakin deras dan kami basah kuyup. Air terjun tak juga kelihatan. Aku mulai putus asa hampir menyerah. 

Air Terjun Madakaripura juga kerap disebut Air Terjun Abadi. Hal itu karena air yang dialirkan oleh air terjun ini selalu melimpah dan tak pernah berkurang debitnya.

Akhirnya sampai juga. Air terjunnya kelihatan. Aku senang bukan main. Langsung menuju lokasi. Pancaran air mengguyur tubuh dan basah semua. Berjas hujan tak ada gunanya, tapi kami tak peduli. Untung tas ransel sudah kami titipkan. Di situ ada baju ganti. 

"Waww... Seekor ular berlari ke arahku. Pak Wawan yang sepertinya pemandu di situ mengusirnya. Kecil saja, tapi membuatku ngeri. Aku memang paling takut pada binatang yang lidahnya bercabang itu. 

Sebenarnya aku masih ngeri. Tapi Pak Wawan meyakinkan kalau keadaan aman. Hanya perlu berhati-hati, karena batunya basah dan licin. Pak Wawan menemani kami dan telaten mengambil foto kami yang berfoto alay bagai foto prewed atau malah foto pasangan yang sedang berbulan madu. Sampai lupa umur. Ups. 

Terdengar suara samar peringatan. Ternyata air terjun ini baru tingkat pertama, masih ada tingkat selanjutnya dan ada air terjun utama. Tapi hujan lebat, dan batuan yang licin menyurutkan niat kami untuk melanjutkan ke air terjun utama, yang indah seperti dalam gua. 

Cuaca terlalu berbahaya, dan kami tak berani mengambil resiko. Jadi harus puas dengan menikmati suasana di air terjun pertama. 

Setelah puas bercanda dan bergaya suka-suka kami bersiap kembali ke hotel supaya tidak telat check out. Tak lupa memberi tips untuk Pak Wawan yang telaten memfoto dan memvideo polah tingkah kami. Entah kapan lagi bisa kembali. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun