"Buat apa diberi lampu? Itu hanya pemborosan dan menambah biaya produksi saja, " Kata teman saya yang sarjana ekonomi.Â
"Iya sih, tapi keuntungannya lebih besar, " Jawab saya.Â
Seperti dijelaskan salah seorang petani, untuk produksi buah Naga tanpa lampu, pada lahan 1 hektar, akan menghasilkan 14 ton buah Naga sekali panen. Sedangkan untuk buah Naga yang menggunakan sinar lampu akan menghasilkan 26 ton per hektar nya.Â
Dalam kondisi panen raya, harga buah Naga bisa anjlok sampai 1000-3000/kg. Jika dihitung pendapatannya, katakanlah harga 5000/kg  x 14 000 ribu makan omzet yang didapat 70 juta/ha.
Sedang untuk penggunaan lampu di luar musim, hasilnya mencapai 26 ton, dengan harga 10.000-35 ribu /kg. Karena harga di saat bukan musimnya jauh lebih tinggi dibanding panen secara alami. Jika anggap saja saat di luar musim (off season), harga buah Naga 25 ribu/kg. Maka penghasilan yang didapat 25.000 x 26.000, menjadi sekitar 650 juta /ha. Sementara biaya listriknya 400.000/10 hari. Dengan penggunaan instalasi awal sekitar 100 juta/ha. Masih tetap jauh lebih untung tentunya. Bisa selisih sampai ratusan juta.Â
Tidak sia-sia kan memberikan cahaya lampu pada buah Naga? Berminat jadi petani buah Naga?Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H