Mohon tunggu...
Isti Yogiswandani
Isti Yogiswandani Mohon Tunggu... Ibu rumah tangga - Penulis buku Kidung Lereng Wilis(novel) dan Cowok Idola (Kumpulan cerpen remaja)

Peringkat 3 dari 4.718.154 kompasianer, tahun 2023. Suka traveling, dan kuliner.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Pageblug dalam Legenda Calon Arang dan Pandemi Covid-19

4 Maret 2022   21:31 Diperbarui: 8 Maret 2022   16:50 703
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ratna Manggali dalam Legenda Calon Arang. Sumber: pinterest. Jp

Calon Arang menjadi jengkel dan murka, karena tidak ada seorang pun yang bersedia menikahi Ratna Manggali. Dia merasa terhina dan sakit hati. Karena itu, dikeluarkanlah kemampuannya untuk melakukan teror dengan menebar petaka ilmu Hitam. Terjadilah  wabah dalam kerajaan yang diperintah Raja Airlangga. 

Pageblug terjadi di mana-mana. Pagi sakit tanpa sebab, sorenya mati. Begitu pula sebaliknya. Sore sakit tanpa sebab, paginya mati. Wabah yang sangat meresahkan, sehingga sampai ke telinga Raja Airlangga. 

Raja Airlangga memanggil penasehatnya, Empu Bharada. Memohon bantuannya untuk menyelesaikan masalah ini. Empu Bharada memanggil Empu Bahula, muridnya yang gagah rupawan untuk pergi melamar Ratna Manggali, sambil diberi wejangan untuk menjalankan misi. 

Calon Arang sangat senang, ketika ada seorang pemuda gagah rupawan melamar putrinya. Ratna Manggali juga sangat bahagia, mendapat suami seperti idamannya. Empu Bahula juga jatuh cinta pada Ratna Manggali yang cantik dan lembut budi bahasanya. 

Singkat cerita, Ratna Manggali dan Empu Bahula hidup bahagia. Tapi Calon Arang tetap tak bersedia mencabut ilmu hitamnya. Pageblug masih terus terjadi. Dia masih dendam dengan penghuni desa yang dianggapnya telah meremehkan dan merendahkan dirinya dan putrinya. 

Akhirnya Empu Bahula berterus terang pada istrinya, Ratna Manggali, bahwa dia diutus gurunya, Empu Bharada untuk menghentikan wabah yang melanda negeri itu, dan juga diutus untuk mempelajari kitab yang dipunyai Calon Arang untuk menaklukkan ilmu Hitam. 

Ratna Manggali yang sangat patuh dan menyayangi suaminya, bersedia mengambilkan kitab Calon Arang dari tangan ibunya dengan diam-diam.  

Empu Bahula menyerahkan kitab itu pada Empu Bharada. Calon Arang sangat murka ketika menyadari kitabnya lenyap. Dalam kitab itu tersimpan kekuatannya. Tanpa kitab itu, dia akan mudah menemui ajalnya. 

Ratna Manggali bersimpuh di hadapan ibundanya. Memohon maaf karena telah mengambil kitabnya. 

"Ibunda, maafkan Manggali. Ananda hanya ingin ibunda menghentikan semua pageblug ini. Tidak ada gunanya menyakiti orang lain yang tidak berdosa. Manggali sudah bahagia bersama Kakang Bahula. Ananda harap Ibunda juga berbahagia, "

Calon Arang tertegun menatap putrinya bersimpuh. Putri yang sangat disayanginya, lebih dari jiwanya sendiri.  Dia tak tega menyakitinya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun