Semua elemen perlu dipersiapkan, bagaimana kemampuan dan mental sama-sama dibutuhkan. Pemahaman Guru, siswa dan orang tua harus selaras, agar Kurikulum bisa diterapkan sesuai harapan.
Dalam jumlah peserta didik yang terbatas, Kurikulum ini lebih mudah diterapkan. Saya ingat, ketika memberikan materi genetika, para siswa begitu antusias.
 Ketika ada yang kurang bisa mengikuti, justru saya panggil ke depan kelas dan saya suruh menyelesaikan soal yang ada. Ketika berhasil menyelesaikan, dia begitu gembira, dan justru berbalik menyukai pokok bahasan genetika.
Â
Mungkin di tingkat Perguruan tinggi, Kurikulum merdeka ini lebih menarik, karena dalam 3 semester, mahasiswa diberi kesempatan untuk melakukan:Â
 Pertukaran mahasiswa, magang kerja, proyek kemanusiaan, proyek independen, membangun desa dengan Kuliah Kerja Nyata Tematik, dan kegiatan lain yang menarik sebagai bekal masa depan dan bersaing di lingkup kerja sesuai minat, bakat dan pendidikannya.Â
Kurikulum seperti ini sudah lama diterapkan di sekolah-sekolah vokasi. Tapi untuk kurikulum merdeka ini waktunya diberi porsi lebih banyak selama 3 semester. Sedang sekolah-sekolah vokasi biasa menerapkan selama 1-2 semester.Â
Semoga Kurikulum ini menjadi jawaban atas banyaknya Kurikulum yang berganti ganti dan selalu diuji coba.