Selanjutnya gemerlap lampu dan puluhan lampion menghiasi langit-langit dengan kanan kiri merupakan lapak fashion, dan berbagai kerajinan.Â
Lumayan, suamiku berbaik hati membelikanku 3 papan coklat seharga 160 ribu. Bukan harganya, tapi menjelang anniversary ke 25, masih mengingat kesukaan ku adalah hal yang patut disyukuri... (Bloom..., hihihi)Â
Spot selanjutnya, area kuliner, dari siomay, bakso, soto, jajanan  kreatif dan inovatif sampai tahu gimbal khas Semarang.Â
Saya dan suami sempat mencicipi es krim goreng dengan topping oreo dan marshmello seharga 30 ribu / cup. Lumayan, tidak mengecewakan, meski biasanya kami membeli es krim cone hanya seharga 5 ribu. Karena kami sedang berwisata dan menikmati kegembiraan, harga berlipat pun terasa murah. Ehmmm...Â
Harga-harga di sini memang relatif lebih tinggi dibanding harga di luar, tapi tetap ada keistimewaan yang ditawarkan. Di samping suasana yang piknik able, juga pelayanan dan sesuatu yang lain.Â
Seperti es degan yang juga sempat kunikmati. Kalau biasanya satu gelas es degan seharga 5 ribu, di sini dipatok harga 15 ribu, tapi tersedia sebotol sirup/ air gula merah yang bisa dinikmati sesukanya dan gratis.Â
Selanjutnya ada juga festival burung macaw. Kebetulan suami saya sempat ngopi bareng dengan Pak Anis yang sedang mengikuti festival burung macaw. Burung ini berharga puluhan juta sampai miliaran. Burung yang memenangkan festival harganya bisa melambung tinggi.Â
Di area wisata Dusun Sumilir ini juga dilengkapi area robot yang menarik untuk anak-anak dan permainan lainnya, wisata naik kuda, naik kereta keliling area wisata, bahkan naik perahu gondola, khas venezia Italia di sungai buatan. Pokoknya banyak spot menarik yang bisa dinikmati di sini.Â
Perjalanan wisata berlanjut untuk bersantap siang di depot. Dengan menu yang beragam dan mengundang selera, gratis lagi, hehehe..Â
Kampung Semarang menyambut rombongan untuk mendapatkan berbagai oleh-oleh khas Semarang. Beberapa rombongan sempat menunaikan shalat dhuhur disini.