Hujan- hujan begini sepertinya memasak lauk yang menghangatkan akan menarik. Masakan yang pedas-pedas dari empon-empon sangat cocok jika dipadukan dengan ikan. Di samping menyamarkan bau dan rasa amis, juga akan memberikan citarasa khas yang menggiurkan. Pilihan saya adalah gurami bumbu bali.
Bumbu bali merah ala saya, dengan paduan pucuk lempuyang yang di daerah saya biasa disebut betitit. Pucuk lempuyang yang masih kuncup tergulung ini, sewaktu saya kecil biasa dibuat trancam, urap dengan bahan-bahan sayuran serba mentah.
Pucuk lempuyang ini hanya cukup dijerang air panas sebentar untuk mengurangi aroma dan rasa langunya.
Kali ini saya mencoba memadukan pucuk lempuyang dan irisan daun jeruk purut untuk memberi aroma dan citarasa gurami bumbu bali yang saya buat.
Ternyata sensasinya membuat saya merem melek merasakan citarasa unik yang menarik dan eksotik. Tentunya juga memberi khasiat yang menyehatkan seperti halnya bumbu-bumbu tradisional asli peninggalan leluhur yang banyak tumbuh di sekitar kita.
Sedangkan lempuyang sendiri mempunyai banyak khasiat, antara lain &
- 1. Mengatasi infeksi
- 2. Menurunkan gula darah
- 3. Mengatasi kejang-kejang
- 4. Menurunkan berat badan
- 5. Menambah nafsu makan
- 6. Mencegah kanker
- 7. Mengatasi gatal-gatal akibat alergi
- 8. Mencegah pembengkakan kaki pasca melahirkan
- 9. Mencegah masuk angin, dll (doktersehat.com)
Untuk membuat gurami bumbu bali pucuk lempuyang ini kita membutuhkan:
Bahan :
- 1. Gurami kira-kira 700 gram, bersihkan dan lumuri jeruk nipis dan garam
- 2. 7 pucuk lempuyang, potong 2-3 potong
- 3. Daun jeruk purut iris tipisÂ
Bumbu yang dihaluskan :
- 1. Bawang merah 5 buah
- 2. Bawang putih 3 siung
- 3. Jahe 2 ruas jari
- 4. Kunyit 1 ruas jari
- 5. Kencur 1 ruas jari
- 6. Kemiri 2 biji