Mohon tunggu...
Isti Yogiswandani
Isti Yogiswandani Mohon Tunggu... Lainnya - Penulis buku Kidung Lereng Wilis(novel) dan Cowok Idola (Kumpulan cerpen remaja)

Suka traveling, dan kuliner.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Antara Odong-odong, Lebah Madu, dan Kambing Etawa

28 Desember 2019   23:03 Diperbarui: 30 Desember 2019   13:04 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pagi tadi Bu RT mengajak saya menambah ilmu belajar ternak lebah bersama murid-murid SDN Sidorejo 2, kebonsari madiun tempat beliau mengajar. 

Bu Atik Darmawanti, yang juga Bu RT di mana aku tinggal menjelaskan, beliau mengajak murid-muridnya untuk menyisihkan uang saku 500 rupiah sehari. Setelah terkumpul, setiap liburan dipergunakan untuk membiayai wisata edukasi saat liburan. Anak-anak bisa bersuka cita sekaligus mendapat pembelajaran. Sungguh ide yang brilian.

Kali ini mereka akan berwisata ke peternakan lebah dan kambing etawa di Desa Banjarsari wetan, Kecamatan Dagangan Kabupaten Madiun. Dengan hanya membayar 25 ribu rupiah per anak, mereka bisa naik kuda 2 kali putaran kira-kira sejauh 20 meter, mendapat penjelasan tentang cara beternak lebah, memerah kambing etawa, dan mencicipi sesendok madu. Dan bonus sebotol susu sapi aneka perisa rasa.

Pukul 08.00 wib rombongan berangkat dari SDN Sidorejo 2 menggunakan Odong-odong atau kereta kelinci. Dengan hanya membayar 10 ribu rupiah sudah bisa pulang pergi ke lokasi wisata dengan jarak kira-kira 10 km. Dengan total perjalanan pulang pergi sekitar 20 km. 

Perjalanan yang menarik dan menyenangkan. AC alami dan hembusan angin sawah membuat mata terkantuk-kantuk. Tapi indahnya pemandangan sepanjang perjalanan membuat mata memilih untuk terjaga. Hamparan sawah, petani yang sedang mentraktor sawahnya, Ibu-ibu penanam padi yang menggunakan kaos seragam memberikan pemandangan yang unik. 

Sesekali melintasi perkampungan, menyeberang jalan raya, melewati pasar dan kumpulan pedagang durian dengan baunya yang menggoda sungguh membuat hati ingin mencicipi. Berlanjut melintasi pinggir-pinggir sungai dengan airnya yang coklat dan berarus deras membuat anak-anak ingin mencari ikan di sungai. Kira-kira setengah jam rombongan sampai di lokasi wisata, desa Banjarsari Wetan. 

Rombongan disambut Pak Sunardi pemilik peternakan. Anak-anak dan wali murid diberi pengarahan tentang pentingnya tolabul ilmi,  menuntut ilmu, di antaranya tentang beternak lebah dan madu yang dihasilkan, seperti yang tertulis dalam alqur'an, surat an nahl (lebah) ayat 68 dan 69.

Dan Tuhanmu mewahyukan kepada lebah : Buatlah sarang di bukit-bukit, di pohon-pohon kayu, dan tempat-tempat yang dibuat oleh manusia (QS an nahl(16) : 68 )

kemudian makanlah dari tiap-tiap (macam) buah-buahan dan tempuhlah jalan Tuhanmu yang telah dimudahkan (bagimu). Dari perut lebah itu keluar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kebesaran Tuhan) bagi orang-orang yang berpikir (QS an nahl(16) : 69)

Kemudian acara dilanjutkan dengan berkuda. Bu Atik tak henti-hentinya menyemangati agar semua muridnya mencoba berkuda. Bahkan Bapak Ibu guru SDN sidorejo 2 juga ikut berkuda. Anak-anak yang semula ragu jadi bersemangat dan bersukacita. Setelah semua mencoba, acara dilanjutkan belajar ternak lebah.

Pertama Pak Sunardi membuka sarang lebah dan dan memaksa lebah masuk ke sarangnya dengan mengasapinya memakai kertas koran yang dibakar dan mwngarahkan asapnya pada lebah-lebah yang berkeliaran. Anak-anak dilatih untuk memegang sarang yang dipenuhi lebah, asal tidak diganggu dan diusik lebah-lebah itu tidak berbahaya. Bu Atik menemukan ratu lebah yang mempunyai ukuran lebih besar dan panjang dibanding lebah-lebah pekerja lainnya. Kemudian juga diajarkan memisahkan madu dari lebah dan sarangnya dengan alat khusus yang disediakan.

Selanjutnya anak-anak dipersilahkan memberi makan kambing dan diperbolehkan mencicipi susu kambing etawa yang diperas langsung. Rasanya segar dan kambing banget. Prengus.

Acara diakhiri dengan mencicipi sesendok madu asli. Selanjutnya ibu-ibu dan anak-anak bisa membeli susu kambing beku seharga 10 ribu/plastik kira-kira 1 liter. Ada juga madu dalam botol dengan berbagai ukuran. Botol paling kecil kira-kira 200 ml seharga 45 ribu, 400 ml seharga 80 rb, dan botol sirup seharga 110 ribu, dll. Anak-anak juga mendapat sebotol susu sapi dengan berbagai perisa rasa.Tapi aku tidak kebagian, hehehe...

Saatnya pulang. Naik Odong-odong seperti dininabobokan dan dibelai lembutnya angin. Anak-anak diberi tugas untuk menuliskan pengalamannya dalam bentuk cerita. Ternyata Bu Atik juga penggiat literasi. Dengan menulis, anak-anak juga pasti akan membaca tulisannya sendiri. Piknik yang menarik, murah meriah dan unik. Juga mendidik dan bermanfaat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun