Mohon tunggu...
Istiyanah Istiyanah
Istiyanah Istiyanah Mohon Tunggu... Guru - SD Negeri 2 Pringsurat

"Jangan setengah hati menjadi guru, karena anak didik kita telah membuka sepenuh hatinya." - Ki Hajar Dewantara

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Koneksi Antar Materi Modul 2.3.a.8 Coaching Untuk Supervisi Akademik

1 September 2023   19:45 Diperbarui: 1 September 2023   21:04 209
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar : Arsip CGP

Oleh : Istiyanah

CGP Angkatan 8 

Kab. Temanggung

Pemikiran refleksi pengalaman belajar

  • Emosi yang dirasakan

Tertantang untuk lebih banyak latihan dan praktik coaching dengan rekan guru maupun murid agar dapat               mendapat keterampilan yang baik sehingga kedepannya dapat melakukan coaching untuk supervisi akademik.

  • Yang sudah baik dan perlu diperbaiki

- Mendapat materi coaching dan sudah dipraktekkan.

- Kompetensi menjadi coach yang baik dan dapat mengajukan pertanyaan yang berbobot.

  • Implikasi terhadap kompetensi diri

Menambah dan meningkatkan kompetensi diri sebagai seorang coach bagi orang – orang di sekitar.

Definisi Coaching 

Didefinisikan sebagai sebuah proses kolaborasi yang berfokus pada solusi, berorientasi pada hasil dan sistematis, dimana coach memfasilitasi peningkatan atas performa kerja, pengalaman hidup, pembelajaran diri, dan pertumbuhan pribadi dari coachee (Grant, 1999).

Coaching sebagai kunci pembuka potensi seseorang untuk untuk memaksimalkan kinerjanya. Coaching lebih kepada membantu seseorang untuk belajar daripada mengajarinya Whitmore (2003).

Peran saya sebagai coach di sekolah:

  • Sebagai guru penggerak harus mampu menjalankan perannya sebagai guru pengerak yaitu menjadi coach bagi guru yang lain, agar mampu menuntun guru yang lain untuk menemukan sendiri solusi atas masalah yang dihadapinya melalui kegiatan supervisi akademik menggunakan konsep coaching.
  • Guru penggerak juga berperan sebagai coach bagi siswa yaitu mendukung pengembangan siswa secara holistik. Coach tidak hanya berfokus pada aspek akademik, tetapi juga membantu siswa dalam pengembangan sosial dan emosional mereka.
  • Menuntun segala kekuatan kodrat (potensi) murid agar mencapai keselamatan dan kebahagiaan sebagai manusia maupun anggota masyarakat.

Selain sebagai mentor atau guru, saya dapat memberikan dukungan moral dan mendengarkan siswa yang mengalami kesulitan. Dengan demikian, sebagai coach dapat membantu siswa dalam mengembangkan keterampilan sosial dan emosional mereka, yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari, sehingga dapat membantu mereka untuk menguraikan masalah dan menemukan solusi yang akan dicapai untuk tujuan tertentu.Kemampuan yang harus dimilki oleh seorang coach :

Paradigma berfikir coaching :

  • Fokus pada coachee atau rekan yang akan dikembangkan.

- Bersikap terbuka dan ingin tahu.

- Memiliki kesadaran diri yang kuat.

- Mampu melihat peluang baru dan masa depan.

  • Prinsip coaching Kemitraan.

- Proses kreatif

- Memaksimalkan potensi

  • Kompetensi inti coaching

- Kehadiran penuh

- Mendengarkan penuh

- Mengajukan pertanyaan yang berbobot

Sumber gambar : Arsip CGP
Sumber gambar : Arsip CGP

Keterkaitannya dengan materi sebelumnya di paket modul 2 yaitu pembelajaran berdiferensiasi dan pembelajaran sosial dan emosi yaitu Keterkaitan materi modul 2.1 tentang Pembelajaran Berdiferensiasi dan modul 2.2 tentang Pembelajaran Sosial Emosional (PSE), jika dihubungkan dengan materi coaching maka pembelajaran berdiferensiasi dimana guru harus berusaha semaksimal mungkin untuk memenuhi kebutuhan belajar siswa yang terdiri dari kesiapan belajar, minat belajar, dan profil belajar siswa.


Langkah untuk memetakan kebutuhan individu siswa tersebut, guru bisa berperan sebagai coach untuk melakukan proses coaching dengan siswa sebagai coachee. Hal tersebut mampu mengoptimalkan potensi yang ada dalam diri siswa sehingga akan menemukan cara terbaik dalam memenuhi kebutuhan individu siswa.


Pembelajaran Sosial Emosional (PSE) yang harus dilakukan secara kolaboratif oleh seluruh komunitas sekolah untuk menumbukan kompetensi tentang kesadaran diri, manajemen diri, kesadaran sosial, keterampilan berelasi, dan pengambilan keputusan yang bertanggung jawab pada diri siswa. Proses coaching sejalan dengan PSE karena kompetensi sosial emosional tersebut dapat diterapkan oleh guru dalam proses coaching kepada siswa


Keterampilan coaching dengan pengembangan kompetensi sebagai pemimpin  pembelajaran sangat terkait dengan pengembangan kompetensi sebagai pemimpin pembelajaran. Sebagai pemimpin pembelajaran, perlu mampu mengelola dan mengarahkan proses pembelajaran yang efektif dan membantu siswa mencapai tujuan pembelajaran mereka dan  dapat mengembangkan rencana pembelajaran yang lebih efektif dan disesuaikan dengan kebutuhan mereka.

Melalui praktik baik coaching terhadap murid dan rekan sejawat dengan menerpakan aradikma berfikir, prinsip dan kompetensi inti coaching guru dapat memaksimalkan peran sebagai seorang pemimin pembelajaran. Coaching menjadi salah satu proses untuk memastikan bahwa supervisi akademik yang diupayakan benar – benar fokus pada pembelajaran yang berpihak pada murid dan sebagai bentuk dalam penembangan diridalam menguatkan peran dalam pemimpin pembelajaran.

Rangkaian supervisi akademik merupakan suatu usaha ynag mendorong perbaikan dan pengembangan yang memperdayakan sehingga menjadi kunci pembuka pengembangan potensi diri dalam memaksimalkan kinerja yaitu menjadi pemimpin pembelajaran.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun