Mohon tunggu...
Istiqomah
Istiqomah Mohon Tunggu... Freelancer - Seorang Istri dan Ibu

Menulis harus fokus setajam sorot lensa📸 menulis bagiku meruncingkan ujung pena🖋menulis itu menebarkan kebaikan🧕🏻Menulis itu meningkatkan keimanan📖

Selanjutnya

Tutup

Book

Alasan Untuk Tetap Hidup Bagi Penderita Depresi, Bagaimana Kecemasan Menyekap Diri dan Cara Mengobati Lukanya

13 Januari 2025   14:19 Diperbarui: 13 Januari 2025   15:43 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tangkapan Layar Pribadi Buku Matt Haig Sumber : Google Book

Hidup selalu berpasang-pasangan. Tinggi pasangannya rendah, takut pasangannya berani dan begitu seterusnya. Semua tragedi itu selalu memiliki tempat agar timbul peristiwa merasakannya satu demi satu dinamika kehidupan.

Mana mungkin ada bahagia, jika anda belum pernah berduka. Semua itu justru begitu indah jika berhasil melewati ketidak bahagiaan selama ini, semua cerita di dunia selalu berakhir dan hanya diri sendirilah yang mampu menyusun rangkaian cerita supaya berakhir bahagia. Serta tiada waktu untuk menyesali sesuatu, yang ada hanyalah mengubah posisi berpikir untuk senantiasa bahagia.

4.Mengabaikan stigma apapun dari orang lain.

Benar kalau untuk bersikap acuh terhadap perkataan orang lain inilah yang sesungguhnya cukup berat. Entah kenapa setiap perkataan manusia selalu saja menyerap dalam pikiran dan mampu melemahkan badan. Padahal perkataan hanyalah sebuah perkataan jika kita benar-benar untuk tidak menanggapinya. Nah, disinilah lemahnya penderita depresi.

Sikap sensitifnya bisa mencerna setiap perkataan orang lain. Sehingga sulit untuk beranjak dan memulai hari dengan sumringah. Maka tersenyumlah sebagai bentuk penetral diri untuk mengabaikan sikap orang lain yang berkata buruk terhadap anda.

5.Mencintai diri sendiri

Satu sikap seperti ini yang harus selalu hadir sebagai bentuk penerimaan dan kesabaran. Setiap kita akan selalu ada kekurangan maka jangan pernah memikirkan hal yang tidak baik bagi diri anda. Keluasan hati menerimanya memang memerlukan waktu namun, kita perlu mengingat semakin bersegara dalam langkah perubahan maka semakin cepat pulih dari segala luka yang tak kunjung redanya.

Begitulah, semoga bisa membantu menstabilkan diri kita semua dan mampu merubah proses hidup kita selama ini menjadi jauh lebih baik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun