Adalah problem dasar hidup manusia. Tidak bisa tidak, jika jawabannya tidak tepat maka tak terjawablah arah kehidupan. Paling tidak jawabannya yang sesuai dengan fitrahnya dan mampu menentramkan hati.
Penentu sikap yang baik tergantung pemikirannya menyeluruh tentang alam semesta, manusia dan kehidupan. Dibalik penciptaan ketiganya ada keterbatasan makhluk yang harus tunduk pada sesuatu yang Maha Segalanya.
Sifatnya yang harus tidak berawal dan berakhir serta pasti memiliki kekuatan siapapun bisa bergantung keharibaanNya. Penentu itulah yang membuat manusia itu takut tenggelam dalam kebinasaan.
Mencari jati diri manusia memang tidak mudah. Bahkan dikalangan usia berapapun belum tentu cukup matang dalam pemikiran akan kehidupan.
Berikut ini ada 5 tips yang bisa membantu anda menghadapi situasi kekosongan hidup dari Matt Haig yang telah berhasil menuntaskan depressinya
1.Memang benar ada kondisi manusia itu jatuh dilanda keputus asaan, namun ada kalanya manusia juga luar biasa
Jika terfokus pada kekukarangan diri dan terjerat pada situasi kelabu, inilah awal mula munculnya depressi sesungguhnya. Matt Haig yang telah merasakan hal yang demikian ia beruasaha keluar dari batinnya yang penuh luka itu. Tak ingin berlama-lama pada situasi yang menyiksa.
Karena kehidupan yang ada sangat singkat jika harus berlama-lama dalam waktu yang singkat untuk menderita. Sikap dan cara yang bijak adalah memusatkan perhatian pada kelebihan diri dan melakukan proses yang lebih baik dari hari ke hari.
2.Benak kita memiliki cuaca tersendiri
Maksudnya kita selalu memikirkan jauh dari jangkauan akal untuk memutuskan sesuatu. Misal tentang kelulusan sekolah yang membuat kita ragu-ragu atau masalah melamar pekerjaan yang belum pasti diterima. Namun, percayalah pikiran yang seperti itu hanya membuat hati anda seperti angin ribut yang entah sampai kapan terus mengusik jiwa anda.
Sesuatu yang telah anda upayakan dalam "jangkauan anda" seperti bulatnya tekad untuk berupaya mengerjakannya, setelah itu tinggalkan dan bertenanglah. Karena anda telah mencapai satu tingkat yang sangat baik maka hargai diri anda dengan bersikap rileks.
3.Tidak ada penderitaan yang tiada ujungnya