Setelah semua tercampur rata sempurna barulah tambahkan siput, udang dan sayur menjadi penutupnya.
Hasilnya melimpah ruah membagi tentangga kiri dan kanan untuk mencicipi. Kami di rumah menyantapnya dengan bincang-bincang kecil bagaimana saat bertemu. Pertama kali tangan digenggam dan berjalan bersama saat sudah sah menjadi pasangan halal.
Kadang sesekali saling menertawakan dan tersipu malu-malu mengulang kembali duduk dipelaminan.
Selain perbedaan warna kulit untuk saling mengenal ternyata perbedaan kuliner juga bisa menyatukan. Rasa dan bumbunya setiap santapan yang kita bina selalu melebur dilidah dan diingat dalam momen yang bahagia.
Bulan-bulan ini musim hujan akan terasa panjang dan peluang untuk selalu bersama jugakan terasa lama. Besok-besok kami akan menyantap sempolet dari lokan semoga tidak mengecewakan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H