Mohon tunggu...
Istiqomah
Istiqomah Mohon Tunggu... Freelancer - pegiat literasi

Fokus setajam sorot lensa

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Muhammad sebagai Panutan, Teladan, dan Negarawan

27 September 2024   08:14 Diperbarui: 27 September 2024   08:14 159
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: https://id.pinterest.com/Eirnemoo/

Tidak ada bosannya membicarakan tentang sosok terbaik ini. Segaris kisahnya terus memancarkan kebaikan. Bertahun-tahun berlalu belum ada cela dalam hidupnya, yang ada hanyalah kebaikan dan ketulusan sejati.

Muhammad adalah Panutan

Sejak ia menjadi pembawa pesan langit, dunia seakan menyambutnya dengan teduh. Tidak gersang dan tidak pula mendung, ada kedamaian dan juga pencerahan.

Momentum saat peringatan kelahirannya, sebagai pengingat sosok wibawa teladan hadir ke dunia. Saat tiada lagi dirindukan setelah kepergiannya. Tetap berbagai cara berupaya mengenang segala pengorbanan yang sudah beliau lakukan.

Dalam buku fenomenal milik Micheal Hart yang berjudul 100 orang berpengaruh di dunia, Ia di tempatkan  urutan pertama diantara 100 orang berpengaruh lainnya.

Alasannya, karena Muhammad orang yang bisa mengajak 1 milyar orang yang bermula dari empat orang saja. Tidak hanya itu, Muhammad sangat sukses baik di bidang agama maupun sekuler, bertanggung jawab atas dasar Islam maupun penaklukkan awal muslim di Jazirah Arab dan akhirnya memberikan kekuatan kepada khalifah setelah kepergiannya.

Bahkan dia juga percaya bahwa Muhammad adalah pemain tunggal yang luar biasa dalam perkembangan Islam.

Hal itulah yang pada dasarnya Muhammad bisa menjadi panutan bagi siapapun. Krisis kepemimpinan saat ini bisa jadi karena bukan menjadikan sosoknya panutan.

Efek dari modernitas yang bebas malah mengarahkan sosok panutan pada karakter yang jauh dari Islam. Seperti apa yang Hart ungkap, Muhammad bisa sukses menyelenggarakan kehidupan dunia dengan cara pandang Islam.

Berarti Islam dan kehidupan dunia ini harus selaras. Meninggalkannya memberikan peluang kegagalan dan keputus asaan dalam perkara dunia. Hari-hari kian tampak kengerian bayang-bayang kejahatan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun