3.Madinah hidup di tengah-tengah lautan darah, sebagai rekaman sejarah Madinah seratus lima puluh tahun silam. Tumpahan darah terakhir yang membasahi setiap rumah di antara rumah-rumah di Madinah adalah tumpahan darah perang Bu'ats yang mengorbankan sebagian besar para pemimpin Madinah. Baik dari pihak suku Aus dan Khazraj. Sebenarnya masing-masing kubu ingin mengakhiri pertumpahan darah.
Akan tetapi, suku Aus menolak mengalah pada suku Khazraj, sebaliknya suku Khazraj menolak mengalah pada suku Aus.
Setelah datang dakwah Muhammad saw, keduanya memandang bahwa Muhammad dan dakwahnya merupakan penyelamat yang dikirm oleh Allah untuk menyelamatkan Madinah dari perselisihan-perselisihan yang menjadikan Madinah sebagai lautan darah.
Mengembalikan ajaran Muhammad, menentukan aspek kenegarawanan sejati adalah tugas kita semua.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI