awalnya ragu untuk melaju, tapi hati ingin berseru
aku tak pandai merangkai kata
sehari-hari sibuk menata
satu demi satu panggilan yang disebut ibu menjadi kata kunci yang indah
aku mulai melihat hari-hari dengan aduan
mengeluarkan untaian sajak-sajak memukau
begini dan begitu
tiada sesiapa yang tahu persis hari demi hari yang terjadi
hingga saat berjumpa dengan dirinya
gejolak rasa kian menggelora
mungkin bukan tampang dan garis senyumnya yang bersinar indah
tapi juga sorot mata
sejak saat itu perasaanku mulai berbeda
aku dengan hari hari ku merangkai kembali sajak saja memukau
iya dan tidak menjadi keputusan
perasaan berkalut resah
sedih dan putus asa
menjadi gumpalan awan hitam pekat menakutkan
tapi ia dan sajak sajak memukau menyinari menjadi awan jingga
barangkali itulah obat pelipur lara
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI