Mohon tunggu...
Istiqomah
Istiqomah Mohon Tunggu... Freelancer - pegiat literasi

fokus setajam sorot lensa

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sajak-Sajak Memukau

10 Juni 2023   08:01 Diperbarui: 10 Juni 2023   08:04 106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

awalnya ragu untuk melaju, tapi hati ingin berseru

aku tak pandai merangkai kata

sehari-hari sibuk menata 

satu demi satu panggilan yang disebut ibu menjadi kata kunci yang  indah

aku mulai melihat hari-hari dengan aduan

mengeluarkan untaian sajak-sajak memukau

begini dan begitu

tiada sesiapa yang tahu persis hari demi hari yang terjadi

hingga saat berjumpa dengan dirinya

gejolak rasa kian menggelora

mungkin bukan tampang dan garis senyumnya yang bersinar indah

tapi juga sorot mata

sejak saat itu perasaanku mulai berbeda

aku dengan hari hari ku merangkai kembali sajak saja memukau

iya dan tidak menjadi keputusan

perasaan berkalut resah

sedih dan putus asa 

menjadi gumpalan awan hitam pekat menakutkan

tapi ia dan sajak sajak memukau menyinari menjadi awan jingga

barangkali itulah obat pelipur lara

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun