awalnya ragu untuk melaju, tapi hati ingin berseru
aku tak pandai merangkai kata
sehari-hari sibuk menata
satu demi satu panggilan yang disebut ibu menjadi kata kunci yang indah
aku mulai melihat hari-hari dengan aduan
mengeluarkan untaian sajak-sajak memukau
begini dan begitu
tiada sesiapa yang tahu persis hari demi hari yang terjadi
hingga saat berjumpa dengan dirinya
gejolak rasa kian menggelora
mungkin bukan tampang dan garis senyumnya yang bersinar indah
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!