Mohon tunggu...
Istiqhomah
Istiqhomah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

I Believe Allah is with me

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Konsep Integrasi Dalam Pendidikan Islam

27 November 2024   23:14 Diperbarui: 27 November 2024   23:20 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada era baru sekarang, diskursus mengenai integrasi ilmu dan agama makin penting dan menarik. Integrasi atau integralisme diakui sebagai salah satu ciri abad baru ini. Jika era modern menekankan spesialisasi, maka era passca modern justru menekankan integralisme yang dapat menghilangkan sekat-sekat pembatas tak hanya dalam artifisik teritorial, melainkan juga dalam arti yang lebih luas seperti hilangnya batas-batas disiplin keilmuan yang selama ini dijaga dan dipertahankan secara ketat. Pendidikan Islam telah menjadi bagian integral dari budaya dan identitas umat Islam di seluruh dunia. Tujuan utama pendidikan Islam adalah untuk memberikan pemahaman yang komprehensif tentang ajaran agama Islam dan mempersiapkan siswa untuk menghadapi tantangan dunia modern. Namun, di era perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang pesat, penting bagi lembaga-lembaga pendidikan Islam untuk mengintegrasikan prinsip-prinsip agama dengan ilmu pengetahuan modern, termasuk sains.

Konsep integrasi nasional adalah koalisi negara-negara yang menduduki wilayah tertentu dalam suatu negara yang berdaulat. Secara umum, integrasi nasional mencerminkan komposisi dari kesatuan proses berkumpulnya individu-individu dari berbagai daerah yang berbeda dan beragam. Integrasi bermakna menggabungkan dan mempersatukan dalam bahasa Inggris, integrasi adalah proses untuk menggabungkan berbagai unsur sehingga menjadi kesatuan yang bulat. Dari perspektif antropologis, integrasi nasional adalah proses penyesuaian diri dengan berbagai faktor budaya untuk mencapai keselarasan fungsi-fungsi yang ada dalam kehidupan masyarakat. Integrasi memiliki beberapa jenis yaitu:

Integrasi Sosial

Integrasi sosial merujuk pada pembauran atau penyesuaian pola hubungan sosial atas perbedaan yang ada. Perbedaan ini bisa dalam bentuk perbedaan fisik, budaya, suku, dan lain sebagainya. Integrasi ini terbagi menjadi 3, yaitu:

Integrasi Normatif yaitu mengacu pada pembauran yang terjadi karena norma-norma (aturan atau kaidah) yang berlaku dalam masyarakat.

Integrasi Fungsional terjadi dikarenakan adanya fungsi-fungsi tertentu dalam masyarakat.

Integrasi Koersif didasarkan oleh kekuasaan penguasa, dalam hal ini  koersif itu artinya paksaan. Jadi, pembauran ini bersifat harus atau dipaksa. Integrasi ini biasanya dilakukan oleh lembaga pemerintahan dalam rangka untuk menegakkan hukum yang di Indonesia.

Integrasi Nasional dan Integrasi Bangsa

Integrasi Bangsa sendiri merupakan penyatuan berbagai kelompok budaya dan sosial ke dalam kesatuan wilayah dan pembentukan suatu identitas nasional.

Integrasi Budaya

Menurut KBBI, integrasi ini mengacu pada penyesuaian antara unsur kebudayaan yang saling berbeda sehingga mencapai suatu keserasian fungsi dalam kehidupan masyarakat. Indonesia dikenal memiliki masyarakat yang begitu kaya akan budaya. Terlepas dari budaya yang berbeda, masyarakat perlu melakukan integrasi untuk mencapai kehidupan yang serasi.

Indonesia adalah negara yang mempunyai banyak sekali keanekaragaman di dalamnya seperti agama, suku, ras, dan budaya. Dengan banyaknya keanekaragaman tersebut tentu ada hal positif dan negatifnya.Dalam hal positif, Indonesia dikenal sebagai negara yang memiliki keanekaragaman yang unik dan dapat menarik minat warga negara lain untuk datang ke   Indonesia. Sedangkan sisi negatifnya, beragamnya keanekaragaman tentu saja terdapat perbedaan yang ditakutkan dapat menimbulkan masalah besar.

Pendidikan Islam adalah sistem pendidikan yang berlandaskan nilai-nilai dan ajaran agama Islam. Tujuan utama dari pendidikan Islam adalah membentuk individu Muslim yang beriman, bertakwa, berakhlak mulia, dan memiliki pengetahuan yang luas tentang ajaran Islam. Pendidikan Islam adalah proses untuk membentuk manusia yang beriman kepada Allah, memiliki akhlak yang mulia, dan berkontribusi positif bagi masyarakat. Dalam konteks ini, pendidikan Islam tidak hanya tentang pengajaran agama, tetapi juga tentang membentuk karakter dan moral individu Muslim.
            Pendidikan Islam tidak terbatas pada pesantren atau madrasah tradisional. Saat ini, banyak lembaga pendidikan Islam yang mengintegrasikan kurikulum modern dengan nilai-nilai Islam. Mereka mengajarkan ilmu pengetahuan umum seperti matematika, sains, bahasa, dan sejarah sambil tetap memberikan pendidikan agama yang kokoh. Pendidikan Islam modern menggabungkan metode pengajaran yang interaktif dan teknologi informasi untuk memfasilitasi pembelajaran yang lebih efektif. Dalam era globalisasi, pendidikan Islam dihadapkan pada sejumlah tantangan. Salah satunya adalah mengintegrasikan nilai-nilai Islam dengan nilai-nilai universal seperti hak asasi manusia, pluralisme, dan demokrasi.  Pendidikan Islam perlu mengajarkan kepada generasi muda cara beradaptasi dengan lingkungan multikultural dan global yang semakin kompleks. Pendidikan Islam juga telah mengalami transformasi dalam konteks pendidikan modern, dengan integrasi ilmu pengetahuan umum dan teknologi. Namun, tantangan tetap ada dalam mengintegrasikan nilai-nilai Islam dengan nilai-nilai universal dan mengajarkan adaptasi dalam lingkungan global yang kompleks.

Dalam pendidikan islam yang pada umumnya lebih condong dan mengarah pada nilai-nilai keagamaan ini muncul sesuatu hal baru untuk pengembangan pembelajaran pada pendidikan islam yaitu pembelajaran mengenai mata pelajaran umum seperti sains, matematika, bahasa dan lain sebagainya. Dengan munculnya konsep integrasi pada pendidikan islam kemungkinan besar pengembangan pembelajaran pada pendidikan islam berkembang dari yang hanya condong dan focus pada nilai-nilai agama saja menjadi relasi baru untuk mengenal dan belajar pendidikan umum, tetapi tetap mengutamakan pada pendidikan yang mengarah pada nilai-nilai agama.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun