Mohon tunggu...
isti nikmah
isti nikmah Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis

Istun7 Universitas Pamulang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Campur Kode Jadi Prima Dona Kaum Milenial Dalam Berkomunikasi

17 Desember 2021   21:50 Diperbarui: 17 Desember 2021   21:56 250
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Manusia berkegiatan dan berhubungan dengan orang lain menggunakan bahasa. 

Dengan ragam bahasa yang terdapat dibelahan bumi menyebabkan manusia mempelajari bahasa lain agar dapat berkomunikasi dengan lancar. 

Penguasaan beberapa bahasa dapat menimbulkan variasi dalam berbahasa. Ini tentunya dialami oleh masyarakat yang bilingual, trilingual atau multilingual. Dapat pula dikatakan akibat kedwibahasaan yang dimiliki seseorang. 

Variasi dapat dengan mudah ditemukan dalam kegiatan sehari - hari. Salah satu variasi yang sering digunakan adalah campur kode. Apa itu campur kode?.

Pertama - tama mari kita bahas kode yang dimaksud dalam linguistik. Kode yang dimaksud dalam sosiolinguistik adalah bahasa. 

Menurut Chaer (2010:114), campur kode adalah sebuah kode utama atau kode dasar yang digunakan dan memiliki fungsi dan keotonomiannya. Kode- kode lain yang terlibat dalam peristiwa tutur itu hanyalah berupa serpihan-serpihan saja tanpa fungsi atau keotonomian sebagai sebuah kode.

Secara mudahnya, campur kode ialah penggunaan beberapa bahasa dalam satu ujaran. Campur kode terjadi ketika penutur menggunakan beberapa bahasa yang berbeda dalam satu ujaran. 

Muysken (2000) dalam Harya (2018) menekankan bahwa pada umumnya campur kode juga mencakup peleburan leksikon dan gramatika dua bahasa dalam satu ujaran.

Campur kode dibagi menjadi dua, yaitu:

1. Campur kode ke dalam (innercode-mixing):

Campur kode yang bersumber dari bahasa asli dengan segala variasinya

2. Campur kode ke luar (outer code-mixing): campur kode yang berasal dari bahasa asing.

Menurut Muysken, ada tiga jenis campur kode, yaitu penyisipan (insertion), alternasi (alternation), dan leksikalisasi kongruen (congruent lexicalization).

1. Penyisipan

Proses pencampuran kode melalui penyisipan berhubungan dengan peminjaman leksikal atau frasa asing yang disisipkan ke dalam suatu struktur bahasa lain. 

"dia pernah nge- block Instagram gua" 

Kata (Block) merupakan bahasa asing yang disisipkan dalam kalimat tersebut, yang bercampur dengan bahasa Indonesia. 

2. Alternasi

Campur kode alternasi biasanya kita temukan pada tataran klausa. 

"ini tuh bikin aku seneng banget, kayak, OMG i'am so happy" 

3. Leksikalisasi Kongruen

Pada jenis ini, campur kode memungkinkan penggunaan dua tata gramatika bahasa yang berbeda dalam waktu yang sama. Leksikalisasi kongruen cenderung diterapkan secara acak pada dua bahasa yang memiliki kemiripan struktur. 

"guys, hari ini kita jadinya pake dresscode apa? Buat ke wedding nya Tina"

Campur kode yang paling sering ditemukan di media sosial adalah pencampuran antara bahasa Indonesia dengan bahasa Inggris. 

Kaum milenial banyak ditemukan menggunakan pencampuran kode. Yang dapat ditilik dari caption Instagram yang diposting. Dari Instastory yang dibuat. Percakapan di WhatsApp, judul video di Youtube, lirik lagu, berbagai artikel bahkan dalam beberapa karya sastra seperti novel juga cerpen. 

Secara tidak sadar kini campur kode menjadi prima dona kaum milenial dalam berkomunikasi. Baik komunikasi secara langsung maupun tidak langsung. 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun