Mohon tunggu...
isti hanifah malika
isti hanifah malika Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi PGMI UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

dengerin musik

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Reproduksi Tulisan

6 Juli 2023   00:41 Diperbarui: 6 Juli 2023   00:51 163
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

A. Ringkasan

Ringkasan adalah suatu bentuk penyajian informasi yang singkat dan padat, yang menggambarkan pokok-pokok penting dari suatu teks, acara, atau kejadian. Tujuan dari ringkasan adalah untuk memberikan gambaran yang jelas dan ringkas mengenai isi utama suatu materi tanpa harus menyertakan semua detail atau informasi yang tidak penting. Dalam ringkasan, informasi yang dianggap esensial diambil dan diorganisir sedemikian rupa sehingga dapat memberikan pemahaman yang cepat dan efisien tentang inti dari suatu topik.

Ringkasan biasanya lebih pendek daripada teks aslinya, tetapi harus tetap menjaga keakuratan dan kejelasan informasi yang disampaikan. Saat membuat ringkasan, penting untuk mengidentifikasi gagasan utama, argumen, atau poin penting dalam materi tersebut, dan secara efektif menyampaikannya dalam bahasa yang ringkas dan mudah dipahami. Ringkasan sering digunakan dalam berbagai konteks, seperti dalam pembelajaran, jurnalisme, presentasi, dan dokumen resmi, untuk memberikan informasi yang relevan secara singkat dan efisien.

Berikut adalah beberapa ketentuan umum yang dapat digunakan dalam membuat ringkasan:

1. Memahami teks asli: Bacalah teks asli dengan seksama dan pahami isinya. Penting untuk mengenali gagasan utama, argumen, dan poin-poin penting yang disampaikan dalam teks tersebut.

2. Identifikasi gagasan utama: Tentukan gagasan utama atau tema utama yang ingin disampaikan dalam teks. Gagasan utama adalah inti dari teks dan harus mencakup poin-poin penting yang ingin disampaikan.

3. Sederhana dan padat: Ringkasan harus singkat dan padat. Hilangkan informasi yang tidak penting atau repetitif. Fokuslah pada poin-poin inti dan pilih kata-kata yang tepat untuk mengungkapkannya secara jelas dan efisien.

4. Jaga kelengkapan: Meskipun ringkasan harus singkat, pastikan untuk menjaga kelengkapan informasi. Pilihlah poin-poin penting yang mewakili teks asli secara keseluruhan dan memberikan gambaran yang jelas tentang topik yang dibahas.

5. Hindari penambahan opini: Ringkasan seharusnya tidak mencerminkan opini pribadi. Fokuslah pada fakta dan informasi yang disampaikan dalam teks asli, dan hindari memberikan penilaian atau penafsiran pribadi.

6. Hindari pengulangan: Jika ada informasi yang muncul beberapa kali dalam teks asli, cukup sertakan sekali dalam ringkasan. Hindari pengulangan yang tidak perlu, kecuali jika informasi tersebut memiliki kepentingan khusus.

7. Tetapkan struktur yang jelas: Organisasikan ringkasan dengan struktur yang jelas, seperti pengantar singkat, poin-poin utama, dan kesimpulan. Ini akan membantu pembaca untuk memahami ringkasan dengan lebih baik.

8. Jaga gaya bahasa yang konsisten: Hindari perubahan drastis dalam gaya bahasa antara teks asli dan ringkasan. Usahakan untuk mempertahankan gaya bahasa yang serupa, tetapi dalam format yang lebih singkat.

9. Periksa dan revisi: Setelah menyelesaikan ringkasan, luangkan waktu untuk memeriksanya. Periksalah kesalahan tata bahasa, ejaan, dan pastikan bahwa ringkasan tersebut mencakup poin-poin penting yang relevan.

Selalu ingat bahwa ringkasan adalah kesimpulan singkat dari teks asli, yang memberikan gambaran umum tentang isi teks tersebut. Oleh karena itu, kemampuan untuk mengenali dan menyajikan informasi yang penting adalah keterampilan utama yang diperlukan dalam membuat ringkasan yang efektif.

B. Ikhtisar

Ikhtisar adalah suatu bentuk ringkasan atau gambaran singkat tentang suatu topik, teks, atau informasi yang lebih luas. Ini adalah proses menyajikan informasi penting dalam format yang lebih ringkas dan mudah dipahami. Tujuan dari ikhtisar adalah untuk memberikan gambaran keseluruhan yang jelas dan padat tentang suatu subjek, tanpa harus mencantumkan semua detail atau informasi yang terkait.

Ikhtisar sering digunakan dalam berbagai bidang, seperti jurnalisme, penerbitan, riset, dan presentasi. Misalnya, dalam jurnalisme, artikel berita sering dimulai dengan paragraf pembuka yang berfungsi sebagai ikhtisar singkat tentang berita tersebut. Dalam penerbitan, ikhtisar dapat muncul di bagian depan buku sebagai ringkasan isi atau di bagian belakang buku sebagai ringkasan ulasan.

Dalam konteks bisnis, ikhtisar sering digunakan untuk menyampaikan informasi penting kepada pemangku kepentingan atau dalam laporan keuangan. Ini membantu dalam komunikasi yang efektif dengan memberikan gambaran singkat tentang kinerja, proyek, atau rencana bisnis.

Secara umum, ikhtisar memberikan gambaran singkat dan padat tentang subjek yang lebih luas, memungkinkan pembaca atau pendengar untuk memahami informasi penting tanpa harus membaca atau mendengarkan keseluruhan teks atau presentasi yang lebih panjang.

Berikut beberapa langkah untuk menulis ikhtisar yang efektif:

1. Baca dan pahami teks asli: Bacalah teks atau materi yang ingin Anda ikhtisarkan dengan seksama. Pahami isinya, identifikasi gagasan utama, dan perhatikan poin-poin penting yang ingin Anda sampaikan dalam ikhtisar.

2. Tentukan tujuan ikhtisar: Decide apa tujuan Anda dalam menulis ikhtisar. Apakah Anda ingin memberikan gambaran umum tentang topik, menjelaskan hasil penelitian, menyajikan argumen utama, atau menyampaikan informasi penting kepada pembaca? Klarifikasi tujuan Anda akan membantu Anda fokus pada poin-poin yang relevan.

3. Identifikasi poin-poin kunci: Tentukan poin-poin utama atau informasi kunci yang perlu disertakan dalam ikhtisar. Identifikasi gagasan utama, temuan penting, atau argumen utama yang disampaikan dalam teks asli. Jangan lupa untuk menjaga keseluruhan ikhtisar tetap singkat dan padat.

4. Buat struktur ikhtisar: Tetapkan struktur yang jelas untuk ikhtisar Anda. Mulailah dengan pengantar singkat yang memberikan konteks tentang topik atau teks asli. Kemudian, susun poin-poin kunci secara logis dan kronologis. Akhiri dengan kesimpulan yang menyimpulkan informasi penting yang telah disampaikan.

5. Gunakan bahasa yang jelas dan sederhana: Gunakan bahasa yang mudah dipahami oleh pembaca. Hindari penggunaan terminologi teknis atau jargon yang mungkin sulit dipahami. Sederhanakan kalimat dan pilih kata-kata yang tepat untuk menyampaikan informasi dengan jelas.

6. Singkat dan padat: Ikhtisar harus singkat dan padat. Hilangkan detail yang tidak relevan atau repetitif. Fokuslah pada poin-poin utama dan informasi yang paling penting. Gunakan kalimat singkat dan paragraf yang ringkas.

7. Periksa dan revisi: Setelah menyelesaikan ikhtisar, luangkan waktu untuk memeriksanya. Periksalah kesalahan tata bahasa, ejaan, dan pastikan bahwa ikhtisar tersebut mencakup poin-poin penting secara lengkap. Pastikan bahwa ikhtisar memberikan gambaran yang jelas dan akurat tentang teks asli.

Ingatlah bahwa tujuan utama ikhtisar adalah untuk memberikan gambaran singkat tentang teks asli. Oleh karena itu, penting untuk menjaga kejelasan, kelengkapan, dan ringkasan yang efisien dalam menulis ikhtisar.

C. Kutipan

Kutipan adalah penggunaan kata-kata, frasa, kalimat, atau paragraf dari sumber lain yang diambil dan disertakan dalam tulisan atau pidato sebagai bukti, dukungan, atau ilustrasi dari ide, pendapat, atau argumen yang sedang dibahas. Kutipan sering digunakan dalam berbagai konteks, termasuk dalam penelitian akademik, tulisan jurnalistik, karya sastra, dan pidato publik.

Tujuan utama menggunakan kutipan adalah untuk memberikan bukti kuat atau dukungan konkret untuk klaim, pendapat, atau argumen yang dibuat oleh penulis atau pembicara. Dengan mengutip sumber yang kredibel dan otoritatif, pengguna kutipan dapat memperkuat keabsahan dan keandalan klaim mereka, serta menunjukkan bahwa mereka telah mengacu pada penelitian dan pandangan orang lain yang relevan dalam bidang tersebut.

Dalam penulisan akademik, kutipan biasanya digunakan untuk mendukung argumen, memberikan bukti empiris, mengacu pada penelitian sebelumnya, atau mengutip pendapat para ahli. Ketika menggunakan kutipan, penting untuk mengikuti aturan yang ditetapkan oleh gaya penulisan yang digunakan, seperti APA (American Psychological Association), MLA (Modern Language Association), atau Chicago, untuk memberikan informasi yang lengkap tentang sumber kutipan, termasuk nama penulis, judul publikasi, tahun penerbitan, dan halaman spesifik yang diambil dari sumber tersebut.

Dalam menulis kutipan, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar penggunaan kutipan menjadi efektif dan sesuai dengan etika penulisan. Berikut adalah beberapa poin penting yang perlu diperhatikan:

1. Identifikasi sumber dengan jelas: Cantumkan nama penulis, judul publikasi, dan sumber asli dari kutipan tersebut. Ini membantu pembaca untuk mengakses dan memverifikasi sumber kutipan.

2. Kutipan yang relevan: Pilih kutipan yang secara langsung berkaitan dengan topik atau argumen yang sedang Anda tulis. Kutipan harus mendukung, mengilustrasikan, atau memberikan bukti untuk klaim atau pendapat Anda.

3. Kutipan yang akurat: Pastikan kutipan yang Anda gunakan akurat dan tidak mengubah makna dari sumber aslinya. Hindari mengutip secara parsial yang dapat menyebabkan perubahan arti.

4. Format kutipan: Ikuti pedoman gaya penulisan yang digunakan (seperti APA, MLA, atau Chicago) untuk mengatur format dan tata letak kutipan, termasuk penggunaan tanda kutip, tanda baca, dan referensi bibliografi.

5. Panjang kutipan: Jika kutipan panjang, pertimbangkan untuk menggabungkannya dalam paragraf terpisah dengan tata letak yang jelas atau menggunakan gaya blok kutipan, tergantung pada gaya penulisan yang digunakan. Jika kutipan terlalu pendek, pertimbangkan untuk menyertakannya dalam kalimat Anda sendiri dan menggunakan tanda kutip.

6. Penggunaan tanda kutip: Gunakan tanda kutip (" ") untuk mengapit kutipan langsung dari sumber. Jika Anda mengutip kutipan dalam kutipan, gunakan tanda kutip tunggal (' ') di bagian dalam.

7. Parafrazing dan ringkasan: Jika Anda ingin menyampaikan ide atau informasi dari sumber tanpa menggunakan kutipan langsung, gunakan parafrazing (menyajikan dengan kata-kata Anda sendiri) atau ringkasan (menggambarkan dengan singkat) dengan mencantumkan sumber aslinya.

8. Etika penulisan: Jaga integritas akademik dan etika penulisan dengan mengutip sumber secara jujur dan memberikan penghargaan kepada penulis asli. Hindari plagiarisme atau penggunaan kutipan tanpa memberikan atribusi yang tepat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun