2. Tubuh Esai:
  - Paragraf Pengembangan: Setiap paragraf dalam tubuh esai mendukung pernyataan tesis dengan argumen, fakta, bukti, atau contoh konkret. Setiap paragraf harus memiliki topik kalimat yang jelas dan terkait dengan pernyataan tesis.
  - Transisi: Menghubungkan antara paragraf satu dengan yang lainnya dengan menggunakan kata penghubung atau frasa transisi. Ini membantu menjaga aliran dan kohesi tulisan.
3. Kesimpulan:
  - Menyimpulkan Argumen: Merangkum argumen yang telah disajikan dalam tubuh esai. Kesimpulan harus kembali ke pernyataan tesis dan memberikan ringkasan singkat tentang argumen yang telah dikemukakan.
  - Implikasi atau Relevansi: Menjelaskan implikasi lebih lanjut dari argumen yang telah dibuat atau merangkum relevansi topik yang dibahas.
  - Pernyataan Penutup (Closing Statement): Mengakhiri esai dengan pernyataan yang kuat, menggugah pikiran, atau memberikan kesan yang menarik.
Selain itu, penting untuk menyusun paragraf yang terorganisir dengan baik. Setiap paragraf harus memiliki satu gagasan utama dan didukung oleh kalimat-kalimat penjelas yang relevan. Selain itu, penggunaan bukti, kutipan, dan referensi yang tepat juga dapat memperkuat argumen dalam essai.
Perlu diingat bahwa struktur essai dapat bervariasi tergantung pada jenis essai yang ditulis atau aturan yang ditetapkan oleh lembaga atau instruktur yang memberikan tugas. Oleh karena itu, selalu penting untuk memperhatikan petunjuk yang diberikan saat menulis essai.
4. Ciri-ciri Essai
1. Struktur yang jelas: Sebuah esai umumnya memiliki struktur yang teratur, terdiri dari pengantar (introduction), tubuh tulisan (body paragraphs), dan kesimpulan (conclusion). Setiap bagian memiliki tujuannya masing-masing.