Dari judul dan sinopsis buku yang akan saya review, apa yang terlintar di pikiran kalian setelah membacanya? Penasaran nggak nih ? kalau kalian kepo, pengin tahu lebih dalam bisa baca review buku “Maaf Tuhan, Aku Hampir Menyerah” ini sampai akhir yaa. Tapi sebelum itu, kita kenalan sama penulis terlebih dahulu biar makin penasaran dengan buku yang akan saya review dan makin ingin membaca tentunya.
PROFIL PENULIS
Alfi Syahri Ramadhan. Seorang ayah dan seorang suami. Lahir di sebuah kota kecil bernama Pagaralam. Pada 13 Ramadhan 1416 Hijriyah, bertepatan dengan 03 Februari 1996 Masehi.
Pada 20 September 2016, Alfi Syahri Ramadhan telah menyesaikan pendidikannya di Sekolah Tinggi Transportasi Darat Jurusan Diplomat III LLASDP, menjadi seorang perwira muda transportasi. Setelahnya, ia mengabdi pada Badan Usaha Milik Negara, yaitu PT Kereta Api Indonesia. Namun karirnya ia akhiri setelah 2,5 tahun mengabdi, dengan pensiun dini secara terhormat.
Kini, Alfi Syahri Ramadhan tercatat sebagai pembelajar di Ma’had Abu Ubaidah, Kota Medan, menekuni bidang Bahasa Arab dan studi Islam. Selain itu ia juga aktif dalam berbagai kegiatan keagamaan, sosial, dan dunia tulis menulis.
Untuk lebih dekat dengannya bisa ditemui di instagram dan Twitter : @alfialghazi
Apa sih yang membedakan buku ini dengan buku motivasi Islam lainnya? Dan apa yang membuat saya sampai jatuh hati sama buku “Maaf Tuhan, Aku Hampir menyerah”? tentunya ada banyak hal yang bukan hanya pembangkit jiwa atau sebagai motivasi saja. Tapi..
1. Gaya bahasa yang digunakan mudah dipahami
Dari segi bahasa yang Kak Alfialghazi gunakan, menurut saya tidak membosankan untuk dibaca, nada setiap kalimat yang digunakan ada puitisnya, berdiksi, menggunakan majas dan ketika membaca saya merasa terbawa suasana (menghayati). Tulisan Kak Alfialghazi juga nggak membuat bingung saat membaca. Misalnya gini, “Duhai kamu yang sedang mendamba bahagia, jika hari ini kamu sedang berada dalam lembah bernama kesedihan, bukan berarti kamu tak akan pernah menemui lembah bernama kebahagiaan.” (Halaman : 7)
2. Mencakup berbagai aspek kehidupan
Buku “Maaf Tuhan, Aku Hampir Menyerah” yang ditulis Kak Alfialghazi ini, bukan hanya tentang bagaimana kita bertahan di dunia ini yang tentunya berlandaskan agama, tapi juga memasukkan berbagai aspek kehidupan mulai dari diri sendiri, kisah cinta, agama, pernikahan, sosial, impian, pertemanan dsb.