MUTIARA TERPENDAM DIBALIK UJIAN HIDUP
(Sabtu, 19 Maret 2022 : Isti Annajihah)
Â
Â
Manusia adalah makhluk Allah yang paling sempurna, disamping dibekali dengan sebuah akal pikiran pun juga diberi sebuah hati untuk merasa. Setiap hati yang tercipta pasti menginginkan kehidupan yang serba kecukupan, teman banyak, hidup nyaman dan bergelimang dengan penuh kemewahan Tapi, selama masih hidup diatas jengkal bumi, manusia tak luput dari yang namanya ujian hidup. Terkadang dari kita diuji dengan berbagai ujian yang tentunya berbeda-beda setiap makhluk dan tentunya pun uijan tersebut sesuai dengan kadar kemampuan dari setiap individu.
Hawa nafsu yang masih sering mengkrubungi jiwa, seringnya menghasut kita untuk berburuk sangka pada ujian hidup yang tengah mengampiri. Pikirian dan hati kita kadang merasa ciut, bahkan tak segan-segan untuk berucap pada diri sendiri dengan ucapan "aku tidak sanggup menjalani hidup yang seperti ini". Tapi dengan sifat Rahman Rahim --Nya nyatanya kita mampu melewati ujian yang ada. Ingat, Allah tidak akan memberia ujian di luar batas kesanggupan kita.
Semestinya ujian itu adalah gerbang untuk proses menuju pendewasaan dan belajar tentang arti sebuah kehidupan.
Banyak hal yang kita dapat dari ujian hidup, diantaranya :
Melatih Kesabaran
Hawa nafsu seringnya menggelut kita untuk tidak bersabar dalam menjalani apapun, apa yang diinginkan harus ada, harus dituruti dan harus cepat tersedia. Tapi dengan ujian hidup yang datang berulang dan kita mau berpikir pasti kita akan melakukan  flashback apa yang telah terjadi dan apa yang telah terlalui, dan semua terlalui dengan akhir yang membuat kita tersenyum karena hal tersebut dulunya terjadi. Dan dengan flashback tersebut seakaan kita mengaca dan terus belajar sabar.
Semakin Dekat dengan Sang Pencipta (Allah Swt)
Saat ujian hidup datang dan terkadang dengan selang yang bertubi-tubi, sontak membuat air mata menetes dengan deras. Di dalam keadaan lemah tanpa upaya bahkan terpuruk, hati yang hidup pasti akan berteriak meminta tolong pada Sang pencipta. Dengan rapalan do'a yang penuh harap, meminta pada Sang Pencipta dan tentunya diiringi dengan air mata. Hal demikian jika ujian hidup datang berulang dapat memunculkan peluang kita sebagai manusia yang  terus berdo'a kapan dan dimanapun.
Lebih Menghargai Orang Lain
Seringnya pas ujian sedang menimpa kita, banyak dari teman, saudara bahkan keluarga tak segan untuk meninggalkan kita. Dengan demikian kita merasa bahwa saat ujian datang, orang yang datang adalah orang yang benar-benar peduli dengan hidup kita. Banyak dari mereka yang memandang dengan pandangan yang remeh bahkan hina saat kita terjatuh. Dari demikian kita tahu bagaimana rasanya di bawah, diinjak dan dianggap remeh, sehingga diri kita akan terlatih menjadi jiwa yang mempunyai rasa menghargai pada orang lain.
Memperbanyak rasa syukur
Sekilas datangnya ujian membuat kita lebih memilih untuk terus meratapinya. Hal demikian akan membuat hidup menjadi lebih semrawut. Beda kalau kita memandangnya dengan paradigma kasih sayang. Tersu berkhusnudzon bahwa ujian hidup datang merupakan bagian dari Rahmat-Nya untuk terus mendidik kita, melarikan kita dari hal yang kurang baik, dan tentunya menepatkan pada apa yang kita harapkan di waktu yang tepat. Dengan demikian setiap apa yang kita jalani, pasti akan memunculkan sesuatu diluar ekspektasi bahkan lebih dari apa yang kita inginkan, hal tersebut pastinya membuat hati lebih banyak bersyukur.
Apa yang terjadi jangan terus diratapi tanpa adanya usaha untuk mengubah pola pikir dan bertindak. Dalam menjalani hidup lakukan penuh dengan dengan ikhlas, selagi kita pada koridor yang tepat insyaAlloh Allah akan terus menunjukkan jalan menuju perubahan yang membuat hidup kita lebih bermakna. Tak lupa juga dalam menginginkan sesuatu, gantungkan semua pengharapan pada Sang pemilik harapan semata, yaitu Allah Swt.
Â
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H