Saat ujian hidup datang dan terkadang dengan selang yang bertubi-tubi, sontak membuat air mata menetes dengan deras. Di dalam keadaan lemah tanpa upaya bahkan terpuruk, hati yang hidup pasti akan berteriak meminta tolong pada Sang pencipta. Dengan rapalan do'a yang penuh harap, meminta pada Sang Pencipta dan tentunya diiringi dengan air mata. Hal demikian jika ujian hidup datang berulang dapat memunculkan peluang kita sebagai manusia yang  terus berdo'a kapan dan dimanapun.
Lebih Menghargai Orang Lain
Seringnya pas ujian sedang menimpa kita, banyak dari teman, saudara bahkan keluarga tak segan untuk meninggalkan kita. Dengan demikian kita merasa bahwa saat ujian datang, orang yang datang adalah orang yang benar-benar peduli dengan hidup kita. Banyak dari mereka yang memandang dengan pandangan yang remeh bahkan hina saat kita terjatuh. Dari demikian kita tahu bagaimana rasanya di bawah, diinjak dan dianggap remeh, sehingga diri kita akan terlatih menjadi jiwa yang mempunyai rasa menghargai pada orang lain.
Memperbanyak rasa syukur
Sekilas datangnya ujian membuat kita lebih memilih untuk terus meratapinya. Hal demikian akan membuat hidup menjadi lebih semrawut. Beda kalau kita memandangnya dengan paradigma kasih sayang. Tersu berkhusnudzon bahwa ujian hidup datang merupakan bagian dari Rahmat-Nya untuk terus mendidik kita, melarikan kita dari hal yang kurang baik, dan tentunya menepatkan pada apa yang kita harapkan di waktu yang tepat. Dengan demikian setiap apa yang kita jalani, pasti akan memunculkan sesuatu diluar ekspektasi bahkan lebih dari apa yang kita inginkan, hal tersebut pastinya membuat hati lebih banyak bersyukur.
Apa yang terjadi jangan terus diratapi tanpa adanya usaha untuk mengubah pola pikir dan bertindak. Dalam menjalani hidup lakukan penuh dengan dengan ikhlas, selagi kita pada koridor yang tepat insyaAlloh Allah akan terus menunjukkan jalan menuju perubahan yang membuat hidup kita lebih bermakna. Tak lupa juga dalam menginginkan sesuatu, gantungkan semua pengharapan pada Sang pemilik harapan semata, yaitu Allah Swt.
Â
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H