Mohon tunggu...
Istianna Miftakhurrohmah
Istianna Miftakhurrohmah Mohon Tunggu... -

Urban Planner, Sebelas Maret

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Aqtulunii

13 Juli 2014   21:22 Diperbarui: 18 Juni 2015   06:27 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

These poor children without souls.
Existing only to complete one man’s goals.

Dari camp yang dingin itu, kabar buruk dunia tersiar. Tentang bagaimana nasib anak-anak sebayanya. Anak-anak di Asia telah dijadikan korban pelecehan seks. Di Nigeria, dimana anak-anak menjadi korban penculikan. Dan disini, kau tahu sendiri, jantung, kepala kami dihujam, nyawa melayang secara masif. Dewasa maupun anak-anak, tiada ampun, tanpa mengasihi, tiada henti.

Jika satu-satunya cahaya di negeri ini adalah peluru berpandu, maka hanya dalam kegelapan malam lah gadis itu merasa nyaman dan dapat melanjutkan hidup. Nyctophillia? Dia tidak peduli. Gadis itu tenang, diam dan sopan, namun di dalam pikirannya, penuh dengan trauma, jaritan, kematian, ketakutan, cinta, benci, yang dikuncinya dengan sangat rapi dan teratur, dengan sebuah senyuman -yang bahkan masih sangat jelas terbaca seperti..

"Aqtulunii"


"Bunuh saja aku"

Karena ia yakin hidupnya di atas sana akan menjadi lebih baik, seperti yang Dia janjikan, Jannah.

dari Surakarta untuk Suriah

13 Juli 2014

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun