Mohon tunggu...
Iis Siti Aisyah
Iis Siti Aisyah Mohon Tunggu... Freelancer - Teacher | Reader | Freelance Writer

Penikmat buku dan coklat secara bersamaan. Sini nyoklat di jejaksuaraa.blogspot.com :)

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Dengan Puisi, Aku...

27 Maret 2019   08:52 Diperbarui: 27 Maret 2019   08:59 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kata yang terucap 

Sebisik rasa yang mengendap

Semulus rayuan para setan memasang perangkap

Aku, lahir untuk mengeja kata

Menciptakan bangunan lewat imaji diksi

Menaruh harap pada bayang ambigu

Aghhh.. puisi

Kau, manis

Tapi bisa sekejam belati mengiris-iris

Tapiii, lihatlah..

Aku menikmatinya

Bersama sebungkus kepedihan dibalut syukur

Aku, hancur dalam kata-kata

Berharap pula pada kata

Bejanamu yang luas tak terbatas

Mengalir deras dalam untaian makna

Meremas

Meremas...

dan..

Memeras rasa.

Cukup syukur pada puisi..

Yang memanah sanubari

Beriring ragawi

Menanti musim semi

Aghh.. puisi..

Dengan puisi, aku...

Ciamis, 26 Maret 2019

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun